Energi panas yang tersimpan di permukaan Bumi akan dilepaskan dalam bentuk panas laten, panas sensibel dan net radiasi gelombang panjang (net RGP). Net GP terbagi menjadi radiasi gelombang panjang dari laut ke angkasa (GPA) dan radiasi gelombang panjang dari angkasa ke laut (GPB). Variasi kedalaman lapisan percampuran (KLP) mempengaruhi kapasitas penyimpanan panas dan selanjutnya mempengaruhi radiasi GPA, GPB dan net GP. Penelitian ini dilakukan di 13 stasiun penelitian (SP) di perairan barat Sumatra dimana empat SP di Teluk Bengal, tiga SP di ekuator tengah, tiga SP di ekuator timur dan tiga SP di Samudera Hindia tenggara. Data yang digunakan adalah data suhu vertikal kolom air (RAMA Buoy, Argofloat, dan WOD), angin (ECMWF), suhu permukaan laut (NOAA) dan radiasi gelombang panjang (CERES) dari tahun 2000-2015. Data suhu vertikal digunakan untuk menghitung nilai KLP menggunakan metode threshold. Kriteria suhu yang digunakan adalah =0,310C karena memberikan hasil yang baik untuk daerah Samudera Hindia. Berdasarkan data, nilai maksimum (minimum) GPA di zona Utara yaitu 478 (456) watt/meter2, zona Tenggara yaitu 475 (460) watt/meter2 dan zona Ekuator yaitu 477 (469) watt/meter2 terjadi saat KLP memiliki nilai yang dangkal (dalam) di zona Utara yaitu 28 (80) meter, zona ekuator 41 (70) meter dan zona Tenggara 28 (60) meter.
Korelasi antara GPA dengan suhu permukaan laut (SPL) menghasilkan nilai r > 0,9 untuk seluruh SP diman korelasi antara KLP dan GPA juga menunjukkan nilai korelasi yang erat di SP 1 (-0,81) dan di SP 9 (-0,77) dengan lag time +/- 1 bulan. Hal ini menyatakan bahwa KLP yang dangkal (dalam) membuat nilai SPL menjadi tinggi (rendah) sehingga nilai GPA akan meningkat (menurun) dengan keterlambatan 1 bulan. Nilai korelasi antara KLP dengan GPB yang cukup erat terlihat di SP 1 (-0,69) dan SP 9 (-0,50) dimana korelasi antara SPL dan GPB juga menunjukkan hubungan yang erat di SP 1 (0,78) dan SP 9 (0,69) dengan lag time +/- 1 bulan. Nilai korelasi yang kecil antara KLP dengan GPA, GPB dan net GP terlihat d SP yang berada dekat dengan ekuator. Kemungkinan KLP, GPA, GPB dan net GP di daerah ini dipengaruhi oleh fenomena lain seperti angin baratan dan arus Wyrtki pada musim peralihan serta dinamika arus regional Samudra Hindia di daerah ekuator.
Perpustakaan Digital ITB