digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ampas tebu sebagai limbah industri memiliki kandungan selulosa yang tinggi mencapai 50% yang dapat disintesis menjadi nanoselulosa untuk aplikasi dalam berbagai bidang seperti masker wajah. Keunggulan masker wajah berbahan nanoselulosa adalah kelembapan yang tinggi, berpori – pori kecil, dan dapat mengikat zat aktif. Masker wajah dihasilkan dari sintesis nanoselulosa dari ampas tebu menggunakan metode hidrolisis asam, kemudian dibuat hidrogel menggunakan nanoselulosa, alginat, dan kitosan. Hasil karakterisasi menggunakan TEM menunjukkan morfologi nanoselulosa adalah fiber dengan ukuran 20-50 nm. Derajat swelling pada sampel hidrogel Kitosan (CH), Nanoselulosa-Kitosan (CN-CH), Alginat (AG), dan Nanoselulosa-Alginat (CN-AG) memiliki derajat swelling berturut-turut adalah 81.56%, 82.25%, 63.69%, dan 18.69% dan memiliki sudut kontak terhadap air berturut-turut adalah 59.3o, 46.2o, 15.2o, dan 24.9o. Karakerisasi SEM menunjukkan tidak adanya pori-pori di permukaan pada keempat sampel film hidrogel. Dapat disimpulkan bahwa sampel film hidrogel nanoselulosa-kitosan bersifat hidrofilik, memiliki derajat swelling paling tinggi, dan tidak berpori pada permukaannya sehingga cocok dijadikan bahan dasar pembuatan masker wajah.