Lapangan Panas Bumi Ulumbu berlokasi di Wewo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Lapangan ini dikelola oleh PT. PLN (Persero) dan memiliki kapasitas terpasang 10 MWe. Sistem Panas Bumi Ulumbu merupakan sistem yang memiliki reservoir berupa steam cap yang dibawahnya terdapat zona dominasi air dengan temperatur 230-240 oC. Kajian reservoir terintegrasi melalui pemodelan reservoir sangat menarik dilakukan mengingat lapangan ini telah dimasukan ke dalam program pemerintah, yaitu Flores Geothermal Island yang bertujuan untuk menjadikan Pulau Flores sebagai pulau geotermal pada tahun 2025. Selain itu, PT. PLN (Persero) rencananya akan menambah kapasitas lapangan tersebut dengan menambahkan 2 unit baru sebesar 2×20 MWe pada tahun 2020 dan 2024. Kajian reservoir terintegrasi melalui pemodelan reservoir diperlukan untuk menentukan kecukupan kandungan energi yang terdapat di dalam reservoir, meningkatkan pemahaman lebih baik mengenai karakteristik reservoir, dan melakukan peramalan kinerja reservoir dengan berbagai skenario pengembangan lapangan. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak TOUGH2 V.2.0 dengan menggunakan EOS 1. Luas area yang dimodelkan sebesar 10 km × 10 km dengan ekstensi vertikal 4,4 km. Model numerik Lapangan Ulumbu telah dibangun dengan baik dan telah melewati 2 tahap validasi. Validasi tahap pertama, yaitu pada tahap natural state dengan menggunakan profil temperatur 3 sumur pemboran, profil aliran panas dan massa dari model konseptual, serta 4 laju alir massa manifestasi permukaan. Validasi tahap kedua, yaitu validasi pada tahap history matching menggunakan data uji produksi sumur pemboran serta data produksi terhadap waktu. Perhitungan cadangan dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu metode desain eksperimen full factorial dengan memvariasikan 4 parameter reservoir dan metode heat stored. Simulasi Monte Carlo untuk kedua metode tersebut menunjukkan nilai cadangan sebesar 95 MWe. Hasil simulasi peramalan kinerja reservoir menunjukkan skenario pengembangan terbaik adalah pengembangan dengan kapasitas 50 MWe dengan sumur make-up di zona dua fasa. Sumur pengembangan yang diperlukan untuk skenario tersebut adalah 13 sumur dengan 5 sumur make-up dan 2 sumur injeksi. Penurunan tekanan dan temperatur maksimum pada skenario tersebut sebesar 5 bar dan 10 oC selama 30 tahun.
Perpustakaan Digital ITB