digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Akuakultur merupakan sektor yang terus berkembang dan berkontribusi terhadap 50% hasil laut di dunia, salah satunya adalah udang putih (Litopenaeus vannamei). Vibriosis merupakan salah satu penyakit yang mempengaruhi pertumbuhan udang dan menurunkan hasil panen pada produksi udang yang diakibatkan oleh bakteri Vibrio sp. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh suplementasi pakan dengan menggunakan prebiotik Kappaphycus alvarezii dan Spirullina sp. dan probiotik Bacillus cereus terhadap tingkat kesintasan, pertumbuhan, dan resistensi vibriosis pada post-larvae udang putih (Litopenaeus vannmei). Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap : (1) produksi sinbiotik dan suplementasi pada pakan; (2) uji kinerja pakan sinbiotik dengan rasio prebiotik Kappaphycus alvarezii : Spirullina 3:1 dan variasi jumlah probiotik 108, 109, 1010 CFU/kg; dan (3) uji tantang dengan menggunakan 106 sel/mL Vibrio harveyi. Setelah sepuluh hari uji kinerja pakan, kesintasan udang tertinggi sebesar 89,62 ± 0,05% diperoleh pada kelompok perlakuan pakan yang disuplai sinbiotik yang mengandung K. alvarezii: Spirullina pada rasio 3: 1 dan B. cereus pada 108 CFU / kg ( p