Gugus terbuka merupakan sekumpulan bintang yang terikat dalam satu medan gravitasi, memiliki radius 4-5 pc, dan terdiri atas puluhan hingga ribuan bintang. Gugus terbuka banyak ditemukan di piringan Bimasakti. Pendeteksian gugus terbuka dapat dilakukan dengan memisahkan bintang anggota gugus dengan bintang latar depan dan belakang. Deteksi gugus bintang secara menyeluruh diperlukan untuk mengenali kerapatan bintang tinggi dengan cepat, terutama pada katalog survey seluruh langit. Pendeteksian gugus terbuka pada Tugas Akhir ini menggunakan metode non-parametrik, yaitu Hot Pixel dan ScatterM, yang memanfaatkan kerapatan permukaan dan gerak diri bintang anggota gugus.
Dari 131 gugus terbuka pada daerah 250° ≤ l ≤ 270° dan -10° ≤ b ≤ 10°, 87 gugus (66%) di antaranya berhasil dideteksi oleh metode Hot Pixel. Sedangkan metode ScatterM hanya mendeteksi 66 gugus (50%). Sebanyak 28 gugus tidak terdeteksi oleh kedua metode dapat disebabkan oleh gangguan intensitas piksel bintang latar dan awan molekular daerah lintang galaktik rendah (± 2°). Modifikasi pemindahan pusat gerak diri metode ScatterM dan pemilihan lebar piksel yang kurang tepat kemungkinan menyebabkan jumlah gugus yang terdeteksi oleh metode ini lebih sedikit daripada metode Hot Pixel. Perbedaan nilai pusat gerak diri gugus hasil kedua metode dengan nilai yang tercantum pada katalog MWSC II kemungkinan timbul akibat adanya galat gerak diri data, lebar langkah perhitungan pusat gerak diri, dan lebar pengambilan bintang pada ruang gerak diri. Terdapat pula beberapa piksel dengan kerapatan bintang tinggi yang diduga merupakan gugus bintang yang belum diketahui sebelumnya.