Ledakan Matahari merupakan peristiwa pelepasan energi dan materi pada daerah
aktif Matahari yang memiliki medan magnetik kuat. Daerah aktif pada Matahari
yang memiliki medan magnetik kuat menciptakan bercak hitam pada lapisan
fotosfer yang disebut dengan bintik Matahari. Bintik Matahari memiliki gerak diri
yang disebabkan oleh interaksi kompleks dari rotasi Matahari dan perubahan medan
magnetik yang terjadi. Saat terjadi ledakan, konfigurasi magnetik pada daerah aktif
mengalami perubahan yang menyebabkan bintik Matahari memiliki gerak yang
terjadi secara spontan. Analisis terhadap gerak diri bintik saat ledakan dapat
memberi wawasan terkait perilaku pergerakan bintik Matahari saat ledakan.
Terdapat dua daerah aktif yang memiliki ledakan dalam kelas X yang menjadi fokus
pengerjaan tugas akhir ini, yakni: daerah aktif AR 12158 pada 10 September 2014
dan AR 12297 pada 11 Maret 2015. Pengolahan data menggunakan instrumen HMI
dari satelit SDO. Data yang telah didapat akan dilakukan tracking pada bintik
Matahari beberapa saat sebelum hingga sesudah terjadi ledakan. Proses tracking
menggunakan metode korelasi silang. Dari proses tracking akan didapatkan hasil
gerak diri bintik Matahari yang dilakukan, baik dalam arah sumbu x dan y. Dari
pengukuran tersebut dapat diketahui pergerakan, arah gerak, dan kecepatan bintik
Matahari saat terjadi ledakan. Hasil yang didapatkan pada pengerjaan ini adalah
bintik Matahari mengalami pergerakan saat terjadi ledakan sehingga dapat
mempengaruhi pola pergerakannya dengan arah gerak yang cenderung menjauhi
umbra utama bintik, dan kecepatan yang bervariasi dari setiap bintik.