digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gempa bumi vulkanik yang terjadi di suatu gunung api dapat terjadi karena berbagai faktor dan tiap event dapat mempunyai mekanisme sumber yang berbeda-beda, dengan melakukan klasifikasi sinyal dari berbagai jenis event volkano-seismik yang terekam yaitu dengan melihat pola dari masing-masing sinyal dapat membantu proses identifikasi mekanisme sumber yang terjadi di dalam tubuh gunung api. Short-Time Fourier Transforms (STFT) dapat digunakan sebagai suatu metode untuk mengetahui konten frekuensi dari suatu event yang nantinya dapat digunakan untuk mendukung klasifikasi gempa bumi vulkanik. Sehingga dapat diketahui mekanisme dari sumber gempa bumi tersebut berkaitan dengan peningkatan aktivitas vulkanik gunung api aktif. Pada penelitian ini dilakukan analisis spektral menggunakan Short-Time Fourier Transform (STFT) dengan fungsi spectrogram dan window jenis Hamming yang panjang window dan overlap bervariasi tergantung dengan panjang data. Data yang digunakan yaitu rekaman seismik Gunung Kelud periode Januari sampai Februari 2014 yang berasal dari seismometer satu komponen (komponen Z) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Selama periode ini terdapat 8077 event gempa bumi yang diklasifikasikan menjadi tujuh tipe sinyal, yaitu VT-A mempunyai rentang frekuensi 5-25 Hz, VT-B mempunyai rentang frekuensi 3-16 Hz, LF mempunyai rentang frekuensi 0,2-3,2 Hz, tektonik (lokal dan jauh) mempunyai rentang frekuensi 3,5-13 Hz, tremor vulkanik mempunyai rentang frekuensi 2-7 Hz, hybrid didahului oleh onset frekuensi tinggi yang mempunyai rentang frekuensi 6-10 Hz yang kemudian diikuti oleh onset frekuensi rendah yang mempunyai rentang frekuensi seperti LF, dan aliran piroklastik mempunyai rentang frekuensi sekitar 1-15 Hz. Ini berhubungan dengan mekanisme sumber tiap event yang berbeda.