digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 CALVIN LEONARD (NIM : 12114022)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 CALVIN LEONARD (NIM : 12114022)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 CALVIN LEONARD (NIM : 12114022)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 CALVIN LEONARD (NIM : 12114022)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 CALVIN LEONARD (NIM : 12114022)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA CALVIN LEONARD (NIM : 12114022)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Adanya sumber termal pada lubang bukaan bawah tanah, baik secara alami maupun buatan, tentunya akan memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap parameter geomekanika batuan di sekitar lubang bukaan tersebut. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai pengaruh suhu yang bervariasi terhadap kuat tekan batu pasir yang diuji pada saat dipanaskan dan setelah dipanaskan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dan membandingkan kuat tekan uniaksial dari batu pasir sebelum dan saat dipanaskan, sebelum dan setelah dipanaskan, serta saat dan setelah dipanaskan pada suhu 200℃ , 400℃ dan 600℃. Pengujian yang dilakukan yaitu uji kuat tekan uniaksial pada sampel batuan ketika dipanaskan dalam alat pemanasan yang ditempatkan pada alat uji kuat tekan, selain itu juga dilakukan uji kuat tekan uniaksial pada sampel batuan yang sudah dikembalikan ke suhu kamar, setelah sebelumnya dipanaskan dalam furnace di Laboratorium Sistem Oksida Padat Program Studi Teknik Metalurgi ITB. Pemanasan pada masing-masing alat pemanasan dan furnace dilakukan dengan laju tertentu dan setelah mencapai suhu yang diinginkan, suhu alat pemanasan dijaga konstan selama 30 menit lalu dilakukan pengujian pada sampel batuan, sementara suhu furnace di laboratorium dijaga konstan selama 30 menit dan sampel batuan dikeluarkan dari furnace setelah mencapai suhu kamar, lalu dilakukan pengujian. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu kuat tekan uniaksial sampel batuan baik saat dipanaskan maupun setelah dipanaskan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu dan lebih tinggi dibandingkan dengan kuat tekan sampel batuan sebelum dipanaskan, terkecuali pada kuat tekan uniaksial sampel batuan setelah dipanaskan pada suhu 200℃ yang lebih rendah dibandingkan saat sebelum dipanaskan. Selain itu besar kuat tekan uniaksial sampel batuan saat dipanaskan lebih tinggi dibandingkan dengan setelah dipanaskan.