Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia adalah sekolah yang telah berdiri sejak tahun 1996. Sekolah ini mengedepankan keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara umum dan keimanan dan ketakwaan (imtaq) siswa siswinya. MAN IC bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya mumpuni secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Sejak tahun 2002 Insan Cendekia berada dibawah kepengurusan Kementerian agama. Usaha untuk mengembangkan Insan Cendekia sebagai pelopor madrasah negeri berprestasi terus dilakukan, salah satunya dengan melakukan pembaharuan dari segi metode pembelajaran.
Perubahan pada tren pendidikan dan metode pengajaran menjadi tantangan tersendiri bagi Insan Cendekia untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas lulusannya. Tren active learning di mana interaksi antara siswa dan guru menjadi faktor kunci pembelajaran dan metode pembelajaran yang lebih dinamis menjadi isu tersendiri dalam proyek ini. Selain itu, peer learning juga telah diterapkan secara ekstensif di beberapa negara dan terbukti dapat memaksimalkan hasil pembelajaran. Dengan demikian, isu interaksi, baik antar siswa dan siswa maupun siswa dan guru menjadi isu utama dalam perancangan sekolah ini.
Untuk menyelesaikan hal tersebut, intensifikasi interaksi saja tidak cukup. Dengan latar belakang Islami pada sekolah ini, maka terdapat batasan se’intim’ apa interaksi yang dapat terjadi pada sekolah. Maka dari itu diperlukan desain yang dapat meningkatkan interaksi antar penggunanya, sekaligus memberikan batasan tanpa terkesan membatasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan public surveillance pada tempat tempat interaksi tersebut.
Perpustakaan Digital ITB