Daerah penelitian berada di Kecamatan Malingping dan Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Secara geografis, daerah ini terletak pada koordinat UTM 608000 mT - 615000 mT dan 9250000 mS - 9258000 mS (Zona 48S) dengan luas 56,57 km2. Berdasarkan klasifikasi Bentuk Muka Bumi, daerah penelitian terbagi menjadi tiga satuan geomorfologi. Satuan tersebut yaitu Satuan Perbukitan Mesa Malingping, Satuan Lembah Plateau Kersaratu, serta Satuan Dataran Aluvial Bolang dan Cilangkahan. Secara stratigrafi, daerah penelitian terbagi menjadi lima satuan batuan tidak resmi yang terbentuk pada Miosen Akhir - Resen. Satuan tersebut dari tua ke muda yaitu Satuan Batulempung-Batupasir, Satuan Breksi-Tuf, Satuan Lava Basalt, Satuan Tuf, dan Satuan Endapan Aluvial. Struktur sesar pada daerah penelitian merupakan produk deformasi rezim kompresional berarah relatif utara-selatan yang terbentuk pada Plio-Pleistosen. Akuifer di daerah penelitian terdiri dari Satuan Batulempung-Batupasir, Satuan Breksi-Tuf, Satuan Tuf, dan Satuan Endapan Aluvial. Selain itu, terdapat potensi akuifer
pada Satuan Lava Basalt yang berupa rekahan dan lapukan. Semua akuifer ini membentuk satu sistem akuifer bebas. Pola aliran airtanah secara umum mengalir ke arah baratdaya. Kedalaman muka airtanah cenderung dangkal pada daerah dengan elevasi rendah dan cenderung dalam pada daerah dengan elevasi tinggi. Nilai TDS yang tinggi berada pada bagian baratdaya daerah penelitian. Nilai pH asam berada pada bagian utara dan timurlaut, sedangkan pH basa berada pada bagian baratdaya dan baratlaut. Berdasarkan nilai pH dan TDS, serta mengacu pada Permenkes RI No.492/MENKES/PER/IV/2010, airtanah yang layak untuk dikonsumsi tersebar di bagian tengah daerah penelitian.
Perpustakaan Digital ITB