digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2015 TA PP ARIFIN 1-COVER.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2015 TA PP ARIFIN 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2015 TA PP ARIFIN 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2015 TA PP ARIFIN 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2015 TA PP ARIFIN 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2015 TA PP ARIFIN 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2015 TA PP ARIFIN 1-BAB 6.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2015 TA PP ARIFIN 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

Daerah penelitian berada pada dua wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Cikedung pada Kabupaten Indramayu dan Kecamatan Conggeang pada Kabupaten Sumedang. Daerah penelitian memiliki luas 50 km2 dengan lokasi yang dekat dengan Gunung Tampomas. Berdasarkan klasifikasi Bentuk Muka Bumi (BMB) yang dimodifikasi, daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan geomorfologi. Keempat satuan tersebut adalah Satuan Dataran Aluvial Tampomas, Satuan Punggungan Homoklin Cikedung, Satuan Perbukitan Zona Sesar dan Lipatan Conggeang, dan Satuan Perbukitan Aliran Lahar Tampomas. Secara stratigrafi, daerah penelitian dibagi menjadi menjadi tujuh satuan batuan tidak resmi yang berumur Miosen Akhir-Resen. Dari tua ke muda, satuansatuan tersebut adalah Satuan Batulempung A, Satuan Batupasir-Batulempung, Satuan Batupasir-Konglomerat, Satuan Breksi A, Satuan Batulempung B, Satuan Breksi B, dan Satuan Endapan Aluvial. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah sesar naik, antiklin, dan sinklin, yang merupakan bagian dari Sesar Baribis. Struktur-struktur tersebut diperkirakan terbentuk pada Plio-Pleistosen. Berdasarkan litologinya, satuan batuan yang berfungsi sebagai akuifer di daerah penelitian adalah Satuan Batupasir-Batulempung, Satuan Batupasir-Konglomerat, Satuan Breksi B, dan Satuan Endapan Aluvial. Jenis akuifer pada daerah penelitian adalah akuifer bebas (unconfined aquifer) dan akuifer tertekan (confined aquifer). Mata air yang ditemukan berupa mata air dingin sebagai mata air depresi dan mata air kontak, serta mata air panas sebagai mata air rekahan. Kimia airtanah yang diteliti adalah pH (derajat keasaman) dan TDS (Total Dissolved Solids). Pada mata air dingin (13) dan sumur gali (4), nilai pH berkisar antara 4,46 – 7,2 dan nilai TDS berkisar antara 66,5 – 295 mg/l yang termasuk kategori segar, sedangkan pada mata air panas (3) nilai pH berkisar antara 4,71 – 5,42 dan nilai TDS berkisar antara 1.125 – 1.800 mg/l yang termasuk kategori payau.