digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

UPLOAD.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Yose Ali Rahman

Menurut data Asosiasi Pengrajin Batik Jawa Timur tahun 2017, permintaan akan produk batik bisa meningkat hingga 20% setiap tahunnya. Kemudian, banyak orang Indonesia sudah mulai menyadari pentingnya batik sebagai identitas Indonesia. Keadaan ini membuat para fashion preneurs atau perancang busana mulai mengolah batik menjadi pakaian sehari-hari. Karena begitu banyak merek terkenal membuat produk batik sebagai pakaian sehari-hari, hal ini berdampak pada merek start up untuk menjual produk mereka di kelas pasar yang sama. Proses analisis dimulai dengan tahap analisis internal perusahaan yang terdiri dari analisis Segmen, Penargetan, Positioning, dan pembahasan Mix Pemasaran perusahaan. Selain analisis internal, juga dilakukan analisis eksternal yang terdiri dari 5 analisis Porter, analisis pelanggan, dan analisis pesaing. Analisis pesaing dilakukan dengan membandingkan Everyday Denim dengan perusahaan yang menjual produk batik dengan basis belanja online yang penjualannya lebih stabil. Kemudian pengumpulan data untuk analisis pelanggan dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari tesis ini adalah media sosial yang akan aktif digunakan yaitu Instagram, Youtube, dan Facebook. Prioritas pertama adalah Instagram dan Youtube, Everyday akan menunjukkan model yang sederhana, unik, dan mudah dipakai untuk model apapun. Untuk menunjukkan merek eksklusivitas, kemudian membuat sebuah video post untuk diupload ke media sosial, meluncurkan produk spesial untuk momen spesial seperti Natal dan tahun baru, Idul Fitri, dan tahun baru China. Produk spesial ini akan dipromosikan sebagai produk edisi terbatas, dan yang terakhir adalah post-break akan berisi konten tentang bagaimana membuat produk, informasi tentang tren batik saat ini, dan kutipan unik.