digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2018 TA PP AGATHA FIRSTA BHAYANGKARI 1.pdf?
Terbatas Suharsiyah
» ITB

Dalam usaha peningkatan perolehan minyak, metode injeksi air sudah umum diterapkan sebagai primary recovery dengan mekanisme peningkatan efisiensi penyapuan makroskopik pada reservoir. Begitu pula dengan metode injeksi gas yang sering diterapkan untuk meningkatkan efisiensi penyapuan mikroskopik dan menurunkan tegangan permukaan antara gas-minyak, khususnya untuk reservoir yang memiliki karakteristik high viscosity oil. Namun, penerapan kedua metode tersebut secara individual memiliki beberapa kelemahan, di antaranya adalah peningkatan watercut yang dapat terjadi dengan sangat cepat pada injeksi air dan buruknya perbandingan mobilitas pada injeksi gas karena perbedaan viskositas yang sangat besar antara gas injeksi dengan minyak yang ada di reservoir. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan tetap memperoleh keuntungan dari metode injeksi air dan gas, metode injeksi water alternating gas mulai diperkenalkan. Penerapan metode injeksi water alternating gas pada high viscosity oil tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dengan menggunakan simulator reservoir, dilakukan pengujian sensitivitas terhadap peningkatan nilai faktor perolehan minyak untuk berbagai parameter teknis, seperti viskositas, densitas, laju injeksi, waktu injeksi, dan tekanan injeksi, yang kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan metode design of experiment. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa viskositas merupakan parameter yang sangat berpengaruh terhadap injeksi water alternating gas, terlepas dari kondisi operasi yang diterapkan. Perbandingan terhadap metode injeksi air, gas, dan water alternating gas kemudian dilakukan terhadap nilai faktor perolehan minyak, laju produksi minyak, dan watercut. Metode injeksi water alternating gas memberikan faktor perolehan terbesar dengan nilai mencapai 28,02%, disusul oleh metode injeksi air dan injeksi gas yang secara berturut-turut memberikan nilai faktor perolehan sebesar 25,13% dan 12,3%. Dalam menjaga penurunan laju produksi minyak dan peningkatan watercut, metode water alternating gas juga memperlihatkan keunggulan jika dibandingkan dengan kedua metode lainnya.