2018 TA PP ADELIA RAHMA NAENI 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC yana mulyana
COVER ADELIA RAHMA NAENI NIM : 10714018
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 ADELIA RAHMA NAENI NIM : 10714018
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 ADELIA RAHMA NAENI NIM : 10714018
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 ADELIA RAHMA NAENI NIM : 10714018
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 ADELIA RAHMA NAENI NIM : 10714018
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 ADELIA RAHMA NAENI NIM : 10714018
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 ADELIA RAHMA NAENI NIM : 10714018
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA ADELIA RAHMA NAENI NIM : 10714018
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Prevalensi diare di Indonesia sebesar 9%. Diare adalah penyakit yang ditandai dengan
pengeluaran tinja cair atau setengah padat hingga lebih dari tiga kali sehari ditandai dengan
peningkatan kadar air dalam tinja, volume tinja, dan volume pengeluaran tinja. Diare dapat disebabkan
oleh infeksi bakteri atau non infeksi. Diare infeksi biasanya berkaitan dengan foodborne dan
waterborne infection. Beberapa jenis bakteri yang sering menyebabkan diare adalah E. coli, Bacillus
cereus, dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri,
konsentrasi hambat minimum, dan konsentrasi bakterisid minimum ekstrak etanol daun dan kulit sawo
duren (Chrysophyllum cainito) beserta fraksinya terhadap bakteri penyebab diare. Serta menentukan
senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri. Penetapan aktivitas antimikroba ditentukan melalui
metode difusi cakram dan mikrodilusi. Penentuan bercak yang memiliki aktivitas antimikroba pada
kromatogram dilakukan dengan metode bioautografi. Metode pengujian aktivitas antimikroba sawo
duren diawali dengan uji pendahuluan dengan metode difusi cakram untuk menentukan mikroba uji
yang paling peka terhadap sampel. Berdasarkan uji pendahuluan, kemudian ditentukan konsentrasi
hambat minimum dan konsentrasi bunuh minimum dengan metode mikrodilusi. Kemudian, ditentukan
bercak yang memiliki aktivitas antimikroba dengan metode bioautografi. Berdasarkan hasil uji
pendahuluan yang dilakukan, ekstrak etanol sawo duren memiliki aktivitas antimikroba terhadap
Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus. Sedangkan ekstrak etanol
kulit batang sawo duren tidak memiliki aktivitas antimikroba terhadap seluruh mikroba uji.
Berdasarkan uji pendahuluan, didapatkan hasil bahwa Escherichia coli merupakan mikroba yang
paling peka terhadap ekstrak etanol daun sawo duren. Sehingga dilanjutkan penentuan konsentrasi
hambat minimum dan konsentrasi bunuh minimum ekstrak etanol, fraksi air, fraksi n-heksan, dan
fraksi etil asetat dengan metode mikrodilusi. KHM dan KBM terkecil terhadap E. coli dimiliki oleh
fraksi etil asetat dan ekstrak etanol daun sawo duren sebesar 256 µg/ml dan 586 µg/ml, sedangkan
KHM dan KBM fraksi air sebesar 586 µg/ml dan 2343 µg/ml, sedangkan fraksi n-memiliki KHM ≥
4096 µg/ml dan KBM ≥ 18000 µg/ml. Berdasarkan uji bioautografi, diperkirakan senyawa yang
memiliki aktivitas antibakteri merupakan golongan senyawa fenol dan flavonoid.