digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kondisi fisik jembatan akan memburuk seiring dengan bertambahnya usia jembatan karena beberapa faktor. Munculnya kerusakan kimia dan pelapukan biologis dapat memberikan kontribusi untuk kerusakan beton dan dapat mengakibatkan kerusakan struktural pada jembatan. Evaluasi berbagai elemen jembatan biasanya dilakukan dengan menggunakan data yang diperoleh dari pengamatan di lapangan. Pendekatan dengan cara ini memunculkan beberapa masalah karena kerusakan yang disajikan tidak kuantitatif dan sangat tergantung pada kriteria kualitatif pengamat. Teknologi TLS (Terrestrial Laser Scanner) dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan dokumentasi grafis dan metrik jembatan tanpa melakukan kontak langsung dengan wilayah kerusakan pada jembatan. Oleh karena itu penulisan tugas akhir ini dilakukan untuk mengevaluasi pemanfaatan informasi intensitas dari data laser scanner untuk mendeteksi daerah dengan kehadiran air dan vegetasi (biological crusts), serta mengetahui tingkat efektifitas dalam melakukan inspeksi jembatan, dan memberikan informasi kuantitatif untuk sistem manajemen jembatan. Metodologi Penelitian ini diawali dengan studi literatur lalu dilanjutkan dengan akuisisi data, dan diakhiri dengan pengolahan data yang menghasilkan klasifikasi daerah pada pilar jembatan berdasarkan nilai intensitas dan estimasi luas daerah yang terkena biological crusts. Pengolahan data yang digunakan adalah registrasi dan filtering. Hasil yang diperoleh adalah klasifikasi pilar jembatan berdasarkan nilai intensitas dengan scatter plot. Luas daerah yang terkena biological crusts adalah sebesar 11.281 m2.