Summarecon sebagai salah satu developer terbesar di Indonesia merencanakan pengembangan kota Summarecon Bekasi sebagai modern compact city, yaitu kota dengan tata ruang yang terpadu dan terintegrasi. Salah satu bentuk pengembangan yang dilakukan adalah pembangunan Summarecon Office Tower. Gedung ini berfungsi sebagai gedung perkantoran dengan 34 lantai dan satu lantai atap untuk struktur atasnya dan ketinggiannya mencapai 153,1m.
Lokasi pembangunan Summarecon Office Tower memiliki kondisi tanah yang lunak dan percepatan gempa yang tinggi sehingga gedung ini memiliki Kategori Desain Seismik D (KDS D). Gedung didesain tahan terhadap gempa dengan sistem struktur ganda yang terdiri dari Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Dinding Struktural Khusus (SDSK).
Pemodelan struktur dilakukan dengan menggunakan ETABS 2015 dengan prosedur analisis gempa yang digunakan adalah analisis spektrum respons ragam. Pemodelan dan analisis struktur dilakukan berdasarkan SNI 1726:2012 dan diperoleh periode struktur 3,547 s untuk arah x dan 3,343 s untuk arah y. Pemeriksaan simpangan antar lantai dan ketidakberaturan terpenuhi serta efek P-Delta tidak perlu diperhitungkan.
Desain elemen struktur dilakukan berdasarkan SNI 2847:2013 untuk balok, kolom, pelat, dan dinding geser. Desain kolom dan dinding geser dilakukan menggunakan PCACOL untuk memperoleh diagram interaksi sedangkan desain pelat dilakukan dengan menggunakan SAFE 2016.
Perpustakaan Digital ITB