Air Asam Tambang (AAT) merupakan isu penting lingkungan yang sering muncul dalam kegiatan penambangan, baik pada tahap eksplorasi maupun pasca tambang. Pengolahan AAT perlu dilakukan agar terjadi peningkatan pH dan pengurangan kandungan logam berbahaya sebelum air tersebut dilepaskan ke perairan bebas. Abu terbang adalah material residu pembakaran batubara yang menjadi alternatif batugamping untuk meningkatkan pH dan menghilangkan logam dalam air. Salah satu teknologi pengolahan AAT dengan menggunakan abu terbang adalah Open Fly Ash Channel (OFAC). Parameter yang diamati pada percobaan ini adalah efektivitas abu terbang terhadap waktu kontak.
Berdasarkan hasil penelitian, klasifikasi geokimia abu terbang adalah NAF dan tergolong abu batubara kelas C. Pengujian menggunakan panjang saluran 60 cm memberikan kenaikan pH sebesar 9,38 di saluran dan 9,26 di keluaran saluran; sedangkan pengujian menggunakan panjang saluran 40 cm memberikan kenaikan pH sebesar 9,79 di saluran dan 6,55 di keluaran saluran. Pengujian menggunakan panjang saluran 20 cm yang dilakukan sebanyak 5 kali percobaan memberikan kenaikan pH sebesar 10,89 di saluran dan 9,26 di keluaran saluran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel abu terbang sangat reaktif untuk menetralkan air asam karena sampel memiliki nilai pH pasta sebesar 9,92; NAG pH sebesar 9,4 dan nilai ANC sebesar 337,88 kg H2SO4/ton, serta kandungan CaO > 10%.
Perpustakaan Digital ITB