2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-COVER1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-COVER2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 2A.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 2B.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 2C.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 3A.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 3B.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 3C.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 3D.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 4A.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 4B.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 4C.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 4D.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 4D.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 4E.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 4F.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2014 TS PP SISKA AYU MAHYANINGSIH 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana
Pengolahan air kompak-modular merupakan salah satu upaya dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk daerah yang belum mendapatkan air bersih. Pengolah air bersih modular yang terdahulu pernah dioperasikan dan diteliti memiliki efisiensi yang sudah cukup baik secara keseluruhan. Namun kondisi filter yang mudah mengalami clogging disebabkan karena unit sedimentasi yang kurang efisien. Hal ini menyebabkan beban olahan yang dapat
memberatkan kinerja unit filtrasi (Mahyaningsih, 2013). Dalam penelitian ini, unit sedimentasi yang terdahulu menggunakan upflow pada tabung PVC dan menggunakan
bioball akan diganti dengan unit sedimentasi dengan menggunakan plate settler tipe berbelok. Namun, untuk mendapatkan kondisi yang ideal dan cocok untuk diterapkan di lapangan, diperlukan percobaan skala laboratorium terlebih dahulu dan mengkaji mengenai
faktor hidrodinamika agar penerapan di lapangannya sudah sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini difokuskan kepada simulasi hidrodinamika dengan menggunakan CFD untuk mendapatkan desain optimum dan melakukan uji coba di laboratorium dengan membuat reaktor unit sedimentasi skala laboratorium yang didesain dengan debit 1,5 L/menit untuk menguji coba desain yang telah dirancang tersebut. Dari simulasi didapatkan plate settler tipe berbelok lebih efisien karena dapat meminimalisasi zona dead-end yang terjadi apabila dibandingkan dengan inclined plate settler. Hasil simulasi menunjukkan bahwa hidrodinamika yang disimulasikan oleh perangkat lunak CFD sudah
hampir menyerupai dengan eksperimen sehingga model tersebut dapat dipakai untuk aliran yang terdapat pada unit sedimentasi. Kinerja instalasi dengan plate settler berbelok menghasilkan efisiensi yang lebih baik dengan penyisihan TSS antara 92,839%-94,609%. Sedangkan untuk inclined plate settler menghasilkan efisiensi penyisihan TSS antara 86,441%-91,278%. Pengaruh belokan terhadap efisiensi/kinerja unit sedimentasi yaitu menimbulkan perubahan arah aliran, yang kemudian akan memberikan kesempatan partikel untuk bertumbukan, sehingga flok yang terendapkan maupun air olahan pada unit sedimentasi tipe ini lebih baik dibandingkan tipe biasa.