digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengolahan air kompak-modular merupakan salah satu upaya dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk daerah yang belum mendapatkan air bersih. Pengolah air bersih modular yang terdahulu pernah dioperasikan dan diteliti memiliki efisiensi yang sudah cukup baik secara keseluruhan. Namun kondisi filter yang mudah mengalami clogging disebabkan karena unit sedimentasi yang kurang efisien. Hal ini menyebabkan beban olahan yang dapat memberatkan kinerja unit filtrasi (Mahyaningsih, 2013). Dalam penelitian ini, unit sedimentasi yang terdahulu menggunakan upflow pada tabung PVC dan menggunakan bioball akan diganti dengan unit sedimentasi dengan menggunakan plate settler tipe berbelok. Namun, untuk mendapatkan kondisi yang ideal dan cocok untuk diterapkan di lapangan, diperlukan percobaan skala laboratorium terlebih dahulu dan mengkaji mengenai faktor hidrodinamika agar penerapan di lapangannya sudah sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini difokuskan kepada simulasi hidrodinamika dengan menggunakan CFD untuk mendapatkan desain optimum dan melakukan uji coba di laboratorium dengan membuat reaktor unit sedimentasi skala laboratorium yang didesain dengan debit 1,5 L/menit untuk menguji coba desain yang telah dirancang tersebut. Dari simulasi didapatkan plate settler tipe berbelok lebih efisien karena dapat meminimalisasi zona dead-end yang terjadi apabila dibandingkan dengan inclined plate settler. Hasil simulasi menunjukkan bahwa hidrodinamika yang disimulasikan oleh perangkat lunak CFD sudah hampir menyerupai dengan eksperimen sehingga model tersebut dapat dipakai untuk aliran yang terdapat pada unit sedimentasi. Kinerja instalasi dengan plate settler berbelok menghasilkan efisiensi yang lebih baik dengan penyisihan TSS antara 92,839%-94,609%. Sedangkan untuk inclined plate settler menghasilkan efisiensi penyisihan TSS antara 86,441%-91,278%. Pengaruh belokan terhadap efisiensi/kinerja unit sedimentasi yaitu menimbulkan perubahan arah aliran, yang kemudian akan memberikan kesempatan partikel untuk bertumbukan, sehingga flok yang terendapkan maupun air olahan pada unit sedimentasi tipe ini lebih baik dibandingkan tipe biasa.