digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAKSI Kulit adalah salah satu komoditas yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Industri ekspor kulit Indonesia - dengan perkiraan omset tahunan sebesar US $ 200.000 sampai US $ 1 juta, - merupakan yang terbesar keempat di antara negara-negara ASEAN. Sayangnya, proses penyamakan kulit Indonesia sering kali ilegal. Industri kulit eksotis, sering kali membunuh secara brutal sebanyak jutaan hewan setiap tahunnya. People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), organisasi hak asasi hewan terbesar di dunia, meluncurkan kampanye video kesadaran yang bertujuan untuk mengurangi niat membeli terhadap kulit dengan mengalihkan keinginan konsumen ke kulit imitasi. Penelitian ini menggunakan survei kuesioner secara online yang disebarkan di wilayah Bandung untuk menganalisis kampanye video PETA. Dengan tujuan: bagaimana dan sampai sejauh mana komunikasi PETA menyebabkan perubahan dalam sikap konsumen dan niat membeli. Penelitian yang dilakukan di dalam 400 responden menunjukkan bahwa ada perubahan sikap yang terjadi disebabkan oleh kualitas pesan yang kuat dari kampanye video itu sendiri. Selain itu, perubahan sikap menunjukkan hasil signifikansi positif di mana perubahan sikap yang lebih tinggi muncul, semakin tinggi niat beli terjadi. Kata kunci: Kampanye video kesadaran, perubahan perilaku, niat membeli