digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Minyak sawit adalah minyak nabati yang berasal dari kelapa sawit. Minyak sawit merupakan salah satu penyumbang devisa negara dari sektor perkebunan dengan jumlah produksi pada tahun 2015 mencapai 54% dari total produksi dunia. Kontribusi minyak kelapa sawit terhadap ekonomi makro negara juga bergantung pada teknologi konversi minyak sawit menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Salah satu produksi produk hilir adalah melalui reaksi epoksidasi. Produk lanjutan dari hasil epoksidasi ini merupakan prekursor penting dalam proses produksi zat pemlastis dan penstabil polimer, minyak pelumas, poliuretan dan zat pengemulsi, zat pelapis dan senyawa aktif lainnya. Reaksi epoksidasi terkatalisis logam transisi memerlukan keberadaan suatu logam transisi awal yang memiliki sifat oksofilisitas dan minimum satu ligan okso untuk membentuk spesi aktif logam perokso. Logam pusat katalis yang diusulkan adalah V, Nb dan Zr okso, seperti V2O5 (vanadium(V)), Nb2O5 (niobium(V)) dan Zr(IV) MOF yang mengandung klaster Zr6O4(OH)4. Ketiga senyawa okso tersebut memiliki logam pusat dengan bilangan oksidasi maksimum. Senyawa kompleks yang mungkin melewati rute reaksi dengan melibatkan transfer elektron tunggal (single electron transfer) adalah kompleks vanadium(IV), yaitu oksovanadium  -diketonat (seperti VO(acac)2). Katalis heterogen hasil imobilisasi kompleks VO(acac)2 pada MOF berbasis zirkonium juga dipelajari. Pengujian aktivitas katalitik dilakukan dengan mereaksikan minyak sawit atau etil ester asam lemak sebagai sumber olefin, katalis, variasi pelarut dan oksidator selama 5 jam pada temperatur 6 °C. Hasil reaksi dikarakterisasi menggunakan1H NMR dan kromatografi gas. Resonansi proton gugus metin dari epoksida pada spektra NMR teramati pada geseran kimia 2,8 ppm. Puncak baru pada kromatogram teramati pada waktu retensi ke-23 diduga merupakan epoksida olefin. Hal ini didukung oleh perubahan perbandingan luas area kromatogram oleat dan linoleat terhadap palmitat yang semakin mengecil. Reaksi epoksidasi minyak sawit berhasil dilakukan pada kondisi reaksi terkatalisis VO(acac)2 menggunakan oksidator tert-butil hidrogen peroksida (TBHP) dan toluena dengan konversi 50%. Reaksi epoksidasi etil ester asam lemak berhasil dilakukan pada kondisi reaksi terkatalisisi VO(acac)2 menggunakan oksidator TBHP dan tanpa pelarut dengan konversi 80%.