Stasiun Batuceper dan Terminal Poris Plawad merupakan dua bangunan transportasi publik yang berpotensi diintegrasikan di wilayah Kota Tangerang. Sesuai RTRW Kota Tangerang dan masterplan PT.KAI 2020 kawasan Stasiun Batuceper dan Terminal Poris Plawad akan dijadikan suatu kawasan transportasi terpadu untuk mengintegrasikan berbagai moda transportasi dibawahnya. Diharapkan perancangan Stasiun Intermoda Poris Plawad ini dapat menjadi solusi atas masalah diskonektivitas moda transportasi yang ada serta dapat mengurai kemacetan di Kota Tangerang dan Ibukota Jakarta.
Konstruksi akan dibangun diatas lapisan lempung lunak yang tebal. Tanah lunak memiliki derajat konsolidasi yang cukup besar. Maka, dibutuhkan perkuatan tanah terlebih dahulu sebelum dimulai konstruksi untuk mempercepat proses konsolidasi dan meningkatkan parameter kekuatan tanah. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode perbaikan yang paling sesuai adalah preloading dan Prefabricated Vertical Drain. Dengan penggunaan preloading, maka akan terjadi peningkatan tegangan efektif pada tanah sehingga akan memicu terjadinya proses konsolidasi. Proses ini didukung dengan adanya PVD untuk memperpendek jalur drainase sehingga air pori akan lebih cepat terdisipasi. Perbaikan tanah dengan preloading dan PVD dianalisis mampu mempercepat proses konsolidasi dalam 5 bulan.
Pondasi stasiun dan hub berjenis tiang pancang dengan spesifikasi diameter 600 mm dan kedalaman pemancangan 20 meter dan 30 meter. Konfigurasi tiang grup yang digunakan adalah satu pile cap berisi 2 hingga 4 tiang. Deformasi lateral yang terjadi berkisar antara 1 mm hingga 19 mm untuk ketiga kondisi pembebanan. Penurunan kelompok tiang yang terjadi berkisar antara 6 hingga 48 mm dan semua memenuhi persyaratan (
Perpustakaan Digital ITB