digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Biosida merupakan suatu senyawa yang dapat digunakan untuk mengeliminasi mikroorganisme penyebab biokorosi. Biokorosi bersifat merugikan karena menyumbang sekitar 40% korosi yang terjadi pada industri. Adanya biokorosi menyebabkan penggunaan biosida tidak dapat dihindarkan. Biosida yang umum digunakan berasal dari senyawa sintetis yang bersifat toksik dan berbahaya bagi lingkungan sehingga dibutuhkan biosida alternatif lain yang ramah lingkungan. Biosurfaktan yang merupakan senyawa ampifilik tidak hanya digunakan untuk peningkatan perolehan minyak bumi tetapi juga berpotensi sebagai biosida alternatif pada saat memiliki kemampuan antibiofilm. Jika biosurfaktan yang dapat meningkatkan perolehan minyak bumi juga berperan sebagai biosida maka diharapkan penggunaan biosurfaktan ini akan lebih menguntungkan terutama pada industri minyak dan gas. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan penapisan biosurfaktan yang memiliki kemampuan antibiofilm untuk dijadikan sebagai biosida alternatif. Penapisan dilakukan dengan metode mikrodilusi cair pada microtiter kepinge 96 wells untuk membandingkan tingkat eradikasi biofilm, nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration), MBIC (Minimum Biofilm Inhibitory Concentration), dan MBEC (Minimum Biofilm Eradication Concentration) dari biosurfaktan terhadap kultur campuran pembentuk biofilm. Hasil penapisan menunjukkan biosurfaktan dari isolat G3 yang telah diuji kemampuannya dalam peningkatan perolehan minyak bumi memiliki tingkat eradikasi terbaik sebesar 68,3% pada konsentrasi 100 μg/mL dengan nilai MIC, MBIC, dan MBEC biosurfaktan isolat G3 secara berurut adalah 50, 25, dan 25 μg/mL. Selain itu dilakukan pengujian lanjutan berupa penentuan nilai MBEC biosurfaktan dari isolat G3 terhadap biofilm yang ditumbuhkan pada permukaan logam baja karbon St-37 dalam sistem hidrostatis dan pengaruh biosurfaktan dari isolat G3 terhadap biofilm yang ditumbuhkan pada permukaan logam baja karbon St-37 dalam sistem hidrodinamis. Nilai MBEC dari biosurfaktan isolat G3 terhadap biofilm pada permukaan logam baja karbon St-37 dalam sistem hidrostatis dapat diperoleh pada konsentrasi 75 μg/mL dan penurunan laju korosi tertinggi sebesar 59,8% diperoleh pada konsentrasi 200 μg/mL dengan waktu pendedahan selama 6 jam. Pengujian biosurfaktan dari isolat G3 dengan konsentrasi 200 μg/mL terhadap biofilm pada permukaan logam baja St-37 dalam sistem hidrodinamis juga dapat mengeradikasi melebihi 50% biofilm dan menurunkan laju korosi logam sebesar 34,1%. Berdasarkan hasil penelitian ini, biosurfaktan yang diproduksi oleh isolat G3 berpotensi menjadi biosida alternatif untuk mengontrol biokorosi.