digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Plastik saat ini telah marak digunakan di berbagai sektor kehidupan masyarakat. Seiring dengan meningkatnya penggunaan plastik, sampah plastik menjadi masalah serius berkaitan dengan pencemaran lingkungan. Daur ulang merupakan salah satu solusi yang mampu mengurangi masalah tumpukan sampah plastik. Dalam daur ulang sampah plastik, proses pemisahan mengalami masalah yaitu sulitnya plastik jenis polyethylene terephthalate (PET) dipisahkan dengan plastik jenis polyvinyl chloride (PVC). Alat yang banyak digunakan dalam pemisahan sampah plastik yaitu separator gravitasi tidak mampu memisahkan kedua jenis plastik tersebut. Hal ini karena alat bekerja memanfaatkan nilai densitas sedangkan kedua jenis plastik tersebut memiliki rentang nilai densitas yang hampir sama dan saling tumpang tindih, yaitu 1,33 - 1,37 g/cm3 untuk PET dan 1,32 - 1,37 g/cm3 untuk PVC. Diinginkan kedua jenis plastik ini dapat terpisah. Berdasarkan sifat kemagnetannya, plastik termasuk kedalam bahan diamagnetik yang memiliki nilai susceptibilitas magnetik negatif. Bahan diamagnetic memiliki sifat ketika berada di dalam fluida magnetik maka bahan akan dapat mengalami levitasi jika diberikan suatu gradien medan magnet. Fenomena tersebut dikenal dengan levitasi magnetik. Telah diketahui bahwa levitasi bahan diamagnetik dalam fluida magnetik dipengaruhi oleh faktor kuat medan magnet, densitas bahan dan fluida, serta nilai susceptibilitas bahan dan fluida magnetik. Ingin dicari pengaruh bentuk dan ukuran sampel pada pemisahan PET dan PVC dengan metode levitasi magnetik dengan cara membuat variasi pada bentuk dan ukuran sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran dan bentuk memberikan pengaruh pada beda ketinggian dari sampel. Plastik baru akan terpisah pada jumlah sampel ke sebelas dengan bentuk sampel kepingan bulat berukuran 5 mm.