digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapisan F2 merupakan salah satu lapisan yang terdapat di dalam lapisan ionosfer, dan merupakan lapisan yang mewakili aktifitas ionosfer secara keseluruhan. Hal ini karena pada lapisan tersebut terdapat densitas ion-ion bebas yang tinggi. Untuk mempelajari lapisan F2 dapat dipelajari dengan mempelajari parameter foF2, yaitu frekuensi kritis dari lapisan F2 tersebut. Untuk mengamati parameter foF2 tersebut harus dilakukan dengan menggunakan stasiun ionosonda (sistem sonar yang khusus). Namun ternyata metode ini belum efektif akibat sebaran stasiun ionosonda yang tidak merata. Sehingga dibangunlah metode baru yang dibangun oleh Wijaya dkk. (2017), dimana fungsi ionosonda digantikan oleh receiver GPS (Global Positioning System). Namun metode ini masih memerlukan validasi lebih lanjut. Untuk memvalidasi tersebut digunakan data pengamatan stasiun GPS dan stasiun ionosonda yang berdekatan pada tahun 2009 dan 2012 sebagai pembanding. Hasil validasi dari merode ini menghasilkan nilai korelasi yang relatif lemah yaitu berkisar antara 0,17-0,86, hal ini terjadi akibat trend foF2 yang didapatkan dari data pengamatan GPS naik ataupun turun lebih dahulu dari foF2 yang didapatkan dari stasiun ionosonda. Sementara itu RMSE pada tahun 2009 mendekati error threshold 1 MHz sementara pada tahun 2012 nilai RMSE snagat buruk. Kemungkinan hal ini terjadi akibat Badai Matahari tahun 2012. Berdasarkan kategori korelasi dapat disimpulkan bahwa parameter foF2 yang didapatkan dari metode yang dibangun Wijaya dkk. (2017) dapat digunakan untuk keperluan studi foF2 secara praktis. Selanjutnya dengan data parameter foF2 pada tahun 2009 dan 2012, maka dapat diteliti karakteristik musiman dari lapisan F2 lewat parameter foF2-nya.