Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi potensi batuan induk di Formasi Talangakar berdasarkan kekayaan material organik, tipe kerogen, kematangan, serta memahami kondisi geologi dalam menghasilkan hidrokarbon yang mencakup kondisi bawah permukaan, sejarah pemendaman, dan pemodelan kematangan berdasarkan pantulan vitrinit. Evaluasi batuan induk menggunakan data TOC, S1, S2, Tmaks, pantulan vitrinit, dan biomarker minyak bumi untuk mengetahui lingkungan pengendapan dan korelasi antara minyak bumi. Pemodelan kematangan menggunakan data-data yang ada pada sejarah pemendaman seperti data pantulan vitrinit, BHT, porositas, dan biostratigrafi.
Hasil data seismik menunjukkan di daerah penelitian terdapat tiga dalaman yaitu dalaman Ketaling Timur, dalaman Merang, dan dalaman Tamiang. Pada umumnya konfigurasi batuan dasar akan semakin mendangkal ke arah timur dan selatan dan akan semakin mendalam ke arah barat dan utara daerah penelitian.
Hasil analisis batuan induk menunjukkan bahwa tipe kerogen di daerah penelitian adalah tipe kerogen III yang cenderung untuk menghasilkan gas. Hasil korelasi antara minyak bumi terdiri dari dua famili yaitu Famili A dan Famili B. Famili A (sumur Lubuk-Batu-14 dan Kukulambar-1) berada pada lingkungan transisi mengarah ke laut dengan material organik berasal dari alga laut dan terdapat beberapa material organik dari darat. Famili B (sumur Pandai-1) berada pada lingkungan transisi mengarah ke darat dengan material organik berasal dari tumbuhan tingkat tinggi.
Peta kematangan batuan induk Formasi Talangakar pada masa kini menunjukkan bahwa kematangan (berdasarkan Ro) batuan induk di posisi sumur Sungai Medak-1 adalah 0,79%, Kukulambar-1: 0,81%, dan Dabuk-1: 0,71%, sudah masuk ke dalam puncak matang (peak mature), sedangkan sumur Kubu-1 dan daerah sekitarnya, karena berada di daerah yang cukup tinggi dan belum mengalami pemendaman yang cukup dalam, maka hidrokarbonnya belum matang (immature).
Peta migrasi menunjukkan sampel minyak bumi di sumur Kukulambar-1 dan Pandai-1 berasal dari dalaman Merang dan sampel minyak bumi di sumur Lubuk-Batu-14 berasal dari dalaman Tamiang.
Minyak bumi pada sumur Kukulambar-1 dan Lubuk Batu-14 yang berada di Formasi Baturaja diperkirakan berasal Formasi Talangakar lingkungan laut. Minyak bumi pada sumur Pandai-1 yang berada di interval Formasi Talangakar diperkirakan sumbernya berasal dari Formasi Talangakar lingkungan darat.
Perpustakaan Digital ITB