Aliran Bintang adalah kelompok bintang yang bergerak dengan kecepatan dan
arah yang sama (O. J. Eggen, 1996). Helmi & White (1999) menyatakan bahwa
aliran bintang di halo Galaksi merupakan sisa-sisa dari satelit yang terakresi oleh
Galaksi. Hal ini mendukung skenario Hierarchical merging dimana Galaksi
terbentuk dari sebuah protosistem yang menarik materi disekitarnya dan
bergabung hingga menjadi struktur yang lebih besar dan terstruktur. Ada beberapa
metode untuk mencari aliran bintang di halo, sebagai contoh metode Helmi &
White (1999) – Helmi & P. Tim de Zeeuw (2000), metode Klement et al (2009)
atau metode Arifyanto & Fuchs (2005). Strategi pencarian aliran bintang tersebut
adalah dengan mencari overdensities pada ruang fasa.
Dalam Tugas Akhir ini akan dibandingkan metode pencarian aliran bintang dari
Helmi & White (1999) – Helmi & P. Tim de Zeeuw (2000), dan Klement et al
(2009). Parameter Integral of Motion yang digunakan pada kedua metode tersebut
berbeda. Untuk Helmi & White (1999) – Helmi & de Zeeuw (2000) menggunakan
energi E, momentum sudut L, dan komponen-z Lz pada ruang Integral of Motion.
Sedangkan untuk Klement et al (2009) menggunakan parameter kecepatan
dispersi dan sudut orbit (Vaz, VΔE, ). Dengan mempelajari tentang aliran bintang,
dapat dipelajari lebih lanjut tentang asal usul dari pembentukan Galaksi.