Cekungan Barito yang terletak di Kalimantan Selatan merupakan suatu cekungan sedimen Tersier yang memiliki sumberdaya energi potensial, salah satunya adalah batubara. Salah satu formasi di dalamnya, yaitu Formasi Warukin yang berumur Miosen, merupakan formasi pembawa batubara terbesar, serta merupakan formasi yang terdapat di daerah penelitian.
Batubara menyimpan suatu bentuk energi lain berupa gas metana, yang juga dikenal sebagai Coalbed Methan (CBM). Gas metana ini memiliki kaitan erat dengan produksi cleat atau rekahan alami yang terbentuk pada batubara sebagai bagian dari proses pematangan batubara.
Untuk itu, selain melakukan pemetaan geologi untuk mengetahui kondisi geologi permukaan daerah penelitian dengan skala 1:12.500, studi analisis cleat di daerah penelitian menarik untuk dilakukan untuk mengetahui atribut cleat serta kaitannya dengan kualitas batubara dan struktur geologi.
Daerah pemetaan geologi terletak di daerah Tutupan dan Wara, yang juga merupakan wilayah penambangan aktif milik PT. Adaro Indonesia, dengan luas ±56 km2 pada koordinat UTM 331000 – 341350 mT dan 9753750 – 9761150 mU.
Bentukan bentang alam yang saat ini terdapat di daerah penelitian telah jauh berubah akibat adanya penambangan. Daerah penelitian sebelum ditambang memiliki bentukan
punggungan homoklin di sebelah tenggara dan baratdaya, sedangkan pada bagian tengah merupakan daerah dengan kontur relatif lebih landai berupa dataran.
Satuan batuan tertua di daerah penelitian adalah Satuan Batupasir-Batulempung yang diendapkan di lingkungan upper delta plain. Kemudian diatasnya terendapkan secara selaras Satuan Batulempung Pasiran yang kaya material karbonan di lingkungan lower delta plain.
Proses sedimentasi kemudian terus berlangsung, mengendapkan Satuan Batupasir dan Satuan Batulempung. Sesar naik yang terjadi pada kala Plio-Pleistosen menyebabkan Satuan Batupasir-Batulempung dan Satuan Batulempung Pasiran tersingkap ke permukaan. Proses penambangan yang terjadi saat ini menghasilkan Satuan Timbunan pada daerah penelitian.
Analisis cleat batubara dilakukan di daerah penelitian dengan metode scanline dengan mengukur jarak antar cleat, jurus dan kemiringan, panjang, bukaan dan jenis cleat. Dari data tersebut didapatkan pola orientasi, intensitas, pola distribusi spasi dan bukaan cleat yang
nantinya dikaitkan dengan karakteristik batubara dan struktur geologi struktur di daerah penelitian.
Perpustakaan Digital ITB