digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Zubaidah
PUBLIC Alice Diniarti

Masyarakat Minangkabau memperingati peristiwa-peristiwa penting dengan upacara adat. Peristiwa-peristiwa yang diperingati dengan upacara adat adalah, Batagak Pangulu, sidang musyawarah pemuka-pemuka adat, upacara adat perkawinan clan upacara adat lainnya. Upacara adat dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan adat yang telah berlaku dalam masyarakat tersebut. Pelaksanaan upacara adat selalu memiliki perlengkapan-perlengkapan, salah satu perlengkapan yang selalu hadir dalam upacara adat disebut carano. Carano merupakan wadah diisi dengan kelengkapan sirih, pinang, gambir, clan kapur sirih, serta dulamak atau kain penutup carano. Keberadaan carano clan kelengkapannya dalam upacara adat sangat penting sekali. Tanpa menggunakan carano clan kelengkapannya tersebut, maka upacara adat belum dapat dilaksanakan. Carano memiliki makna yang khusus dalam upacara adat, yaitu keindahan carano, bentuk, motif-motif ukirannya, serta kelengkapan carano, disanjung dengan kata-kata perumpamaan yang disampaikan oleh orang-orang tertentu. Carano clan kelengkapannya, memiliki makna yang kompleks dalam budaya masyarakat Minangkabau. Di dalamnya terkanclung berbagai makna yang erat kaitannya dengan ajaran-ajaran clan falsafah adat yang bersendikan kepada syariat I slam. Dalam sidang musyawarah pengukuhan Pangulu, Carano melambangkan kekuatan kata mufakat yang clihasilkan melalui musyawarah, clan disahkan dengan carano. Begitu juga dalam adat perkawinan, carano mencerminkan kemuliaan bagi kaum wanita, is merupakan lambang kekerabatan di Minangkabau. Bentuk clan kelengkapan carano memiliki perlambangan yang erat hubungannya dengan falsafah adat Minangkabau. Makna yang tersimpan dalam kelengkapan carano merupakan simbol komunikasi dalam masyarakat yang sesuai dengan ajaran adat. Makna bentuk carano merupakan simbol falsafah adat alam takambang jadi guru bagi masyarakat Minangkabau, yang berlandaskan syariat Islam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Carano adalah lambang adat Minangkabau, i s merupakan himpunan pokok-pokok pikiran yang dilekatkan ke dalam simbol-simbol yang terdapat dalam Carano.