digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Model fisik mengenai rambatan banjir disekitar bangunan akibat dam-break merupakan hal yang menarik untuk dikaji, karena kerusakan yang ditimbulkan oleh dam-break berhubungan dengan hilangnya nyawa manusia dan kerusakan infrastruktur yang mendukung kehidupan manusia. Pembuatan model fisik di laboratorium diharapkan dapat memberikan gambaran langsung mengenai rambatan banjir di sekitar bangunan akibat dam-break. Model fisik rambatan banjir ini akan sangat berguna untuk menilai layak atau tidaknya situ/embung dengan bangunan yang padat di sekitarnya. Penilaian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk merancang ulang situ/embung sebagai bagian dari mitigasi bencana. Eksperimen yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa model fisik rambatan banjir akibat dam-break di sekitar bangunan. Untuk mendapatkan simulasi dam-break, digunakan pintu (gate) yang dibuka tiba-tiba, sedangkan model bangunan disimulasikan dengan balok kayu yang ditempatkan 3 m di depan pintu. Simulasi dilakukan dengan beberapa konfigurasi bangunan yaitu: tanpa bangunan, 1 bangunan persegi posisi tegak, 2 bangunan persegi sejajar dengan posisi tegak, 4 bangunan persegi sejajar dua depan dua belakang dengan posisi tegak dan 1 bangunan persegi panjang dengan posisi bangunan miring, yang semuanya di running dengan menggunakan debit tetap. Dari simulasi dihasilkan profil aliran sebagai fungsi dari kecepatan, tinggi muka air dan tinggi energi yang berbeda berdasarkan konfigurasi bangunan. Konfigurasi 1 bangunan persegi tegak dan 1 bangunan persegi panjang miring menghasilkan pengaruh wake yang lebih besar dibandingkan 2 bangunan persegi sejajar dengan posisi tegak dan 4 bangunan persegi sejajar dua depan dua belakang dengan posisi tegak. Konfigurasi 2 bangunan persegi sejajar dengan posisi bangunan tegak menunjukkan tinggi muka air tertinggi dibandingkan konfigurasi lain dalam penelitian ini. Begitupun halnya dengan tinggi energi tertinggi dari semua konfigurasi, ditunjukkan pula oleh konfigurasi 2 bangunan persegi sejajar dengan bangunan tegak. Dari grafik tinggi energi diketahui bahwa energi tertinggi yang merusak terjadi pada detik ke 5 dan ke 6 yaitu pada saat kembalinya air setelah backwater.