Rancang bangun suatu wahana transportasi yang dilakukan secara bekerja sama antara dua institusi, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Penkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), merupakan salah satu cara dalam mengkaji dan mengembangkan sarana transportasi alternatif yang dapat beroperasi selain di udara juga di atas permukaan laut. Perancangan wahana yang bernama WiSE8 (mengacu kepada teknologi Wing in Surface Effect) ini juga tidak terlepas dari perancangan berbagai sistem yang terimplementasi didalamnya. Salah satunya adalah perancangan sistem kendali terbang wahana WiSE8. Perancangan sistem kendali terbang bertujuan untuk menentukan karakteristik kestabilan suatu wahana. Salah satunya adalah untuk menentukan kestabilan statik kasus kendali bebas. Penentuan kestabilan statik kendali bebas mengacu pada regulasi yang tercantum dalam FAR. Untuk wahana WiSE8, regulasi yang dijadikan acuan adalah regulasi dalam FAR 23. Pemenuhan persyaratan
kestabilan statik kendali bebas berdasarkan regulasi FAR 23 diperlukan agar wahana WiSE8 dapat dinyatakan laik terbang.
Berdasarkan kebutuhan di atas, pada tugas akhir ini dilakukan analisis kestabilan statik kendali bebas untuk sistem kendali terbang wahana WiSE8 pada matra longitudinal dan lateral-direksional untuk berbagai kecepatan terbang, letak titik berat, dan letak poros engsel (hinge line) bidang kendali terbang. Perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah Advanced Aircraft Analysis (AAA). Perangkat lunak AAA menggunakan metoda perhitungan yang terdapat dalam buku Aircraft Design part I-VII ciptaan Dr. Jan Roskam. Parameter-parameter yang akan dihitung dengan perangkat lunak AAA adalah koefisien-koefisien momen engsel dan aerodinamika. Sedangkan data-data lainnya diperoleh dari data-data kondisi dan konfigurasi terbang saat ini wahana WiSE8.
Perpustakaan Digital ITB