digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cold storage adalah suatu tempat penyimpanan, pendinginan dan pembekuan hasil – hasil pertanian, peternakan dan perikanan yang bertujuan untuk menghambat penurunan mutu produk sebelum didistribusikan ke pasar. Cold storage pada penelitian ini adalah difokuskan pada cold storage ikan dengan temperatur penyimpanan sekitar −29 oC s/d −23 oC dan kelembaban relatif 90% ± 10%. Perancangan sistem pendinginan cold storage meliputi perancangan untuk blast freezer dan cold storage itu sendiri. Perancangan yang dilakukan meliputi perhitungan beban pendingin untuk blast freezer dan cold storage, serta perhitungan kapasitas mesin dan pemilihan mesin pendingin untuk blast freezer dan cold storage. Perhitungan distribusi udara dilakukan untuk cold storage yang dirancang menggunakan saluran udara (duct) untuk sistem pendinginannya. Dari hasil perhitungan beban pendinginan didapat beban pendinginan blast freezer dan cold storage berturut – turut adalah 77,788 kW dan 28,142 kW. Sistem pendinginan yang digunakan adalah sistem kompresi uap standar dengan menggunakan refrigeran R22. Selanjutnya dilakukan perhitungan estimasi biaya operasi blast freezer dan cold storage dan didapat biaya operasi yang paling rendah adalah sekitar Rp 24,4 juta rupiah perbulan. Simulasi numerik pada penelitian ini digunakan untuk menyimulasikan distribusi temperatur dan kelembaban relatif cold storage dengan 2 (dua) alternatif sistem distribusi udara untuk cold storage. Hasil dari simulasi numerik dengan menggunakan perangkat lunak Fluent 6.1 memperlihatkan distribusi temperatur yang seragam dengan nilai temperatur rata – rata sekitar −28 oC untuk kedua alternatif yang dipilih namun hanya alternatif kedua yang memberikan nilai kelembaban relatif yang seragam dengan nilai kelembaban relatif rata – rata sekitar 60% (untuk cold storage yang kosong). Selanjutnya dilakukan simulasi numerik alteratif kedua dengan injeksi uap air didapat nilai kelembaban relatif sekitar 80%. Pemilihan refrigeran dilakukan untuk mendapatkan refigeran yang diharapkan memperoleh efisiensi konversi energi tinggi dan ekonomis. Jenis refrigeran yang dipilih adalah R22, R134a, R404a, R407c, R507a dan R717. Dari hasil penelitian didapat R22 merupakan refrigeran yang paling efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa refrigeran R152a adalah yang paling baik untuk menggantikan refrigeran R22.