Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari empat satuan litostratigrafi, dimulai dari Satuan Batulempung Formasi Tawun yang diendapkan pada akhir Miosen Awal, kemudian di atasnya diendapkan secara selaras Satuan Batupasir Formasi Ngrayong pada awal Miosen Tengah. Pada akhir Miosen Tengah hingga awal Miosen Akhir diendapkan secara tidak selaras di atas Satuan Batupasir Formasi Ngrayong yaitu Satuan Batugamping Formasi Bulu pada lingkungan neritik tengah hingga neritik luar, dilanjutkan dengan Satuan Napal Formasi Wonocolo yang diendapkan secara selaras di atasnya pada Miosen Akhir. Gaya berarah utara selatan membentuk struktur geologi pada daerah penelitian berupa antiklin dan sesar mendatar yang terbentuk pada Kala Pliosen hingga Kala Pleistosen. Proses pengangkatan dan erosi kemudian membentuk bentang alam yang mirip bahkan sama seperti saat ini. Terdapat tiga satuan geomorfologi di daerah penelitian, yaitu: Satuan Perbukitan Antiklin, Satuan Punggungan Hogback, dan Satuan Lembah Homoklin, dengan tahapan geomorfik dewasa. Pasir Ngrayong terdiri dari pasir kuarsa, batulempung, dan batugamping klastik, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: Pasir Ngrayong Bawah, Pasir Ngrayong Tengah, dan Pasir Ngrayong atas. Analisis granulometri menunjukkan fasies laut dangkal (surfzone-offshore), analisis paleontologi menunjukkan adanya campuran fosil laut dalam dan laut dangkal, serta fosil jejak cruziana. Analisis petrografi pada pasir kuarsa menunjukkan kehadiran mineral mikroklin selain kuarsa yang dominan. Berdasarkan asosiasi fasies yang ada, Pasir Ngrayong di daerah Candi diintepretasikan diendapkan pada lingkungan litoral hingga neritik pinggir. Fosil laut dalam yang bercampur di dalam asosiasi laut dangkal diduga merupakan fosil rombakan berasal dari Formasi Tuban yang ada di bawah Formasi Tawun dan Formasi Ngrayong.
Perpustakaan Digital ITB