digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Musik berkaitan erat dengan status psikologi manusia. Selain itu, lantunan Quran dapat memberikan ketenangan jiwa bagi para pemeluk Islam. Kedua stimulus auditorik tersebut menjadi keseharian aktivitas hidup pada mayoritas penduduk Indonesia. Kami meneliti efek stimulus tersebut pada aktivitas otonomik seseorang dengan menerapkan analisis variabilitas laju jantung. Penelitian dibagi dalam dua tahap, yakni pembuatan perangkat lunak baru yang diberi nama AnalisatorHRV v 1.0, kemudian eksperimen dengan pemanfaatan perangkat lunak tersebut. Perangkat lunak dikembangkan dengan alasan orisinalitas dan kemampuan perbandingan dua data secara bersamaan. Salah satu fitur baru yang dirilis adalah grafik plot respons otonomik. Perubahan parameter spektral LF, HF, dan LF/HF diamati pada 12 mahasiswa pascasarjana setelah diberikan stimulus yang terbagi dalam empat tahap. Musik dibagi atas dua kriteria, lembut dan keras. Analisis subyek dibagi dua cara, yakni berdasarkan stimulus dan individu. Kami peroleh hasil bahwa musik lembut memberi efek simpatomimetik (LF naik), sedangkan musik keras efek simpatolitik (LF turun). Stimulus auditorik memberikan efek parasimpatolitik. Dibandingkan dengan musik, lantunan Quran memberikan respons otonomik lebih besar. Kami menyimpulkan bahwa perangkat lunak kami sangat membantu untuk penelitian selanjutnya tentang respons otonomik tubuh terhadap berbagai stimulus auditorik lainnya.