digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TS PP YUDHA SATYA PERKASA 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2009 TS PP YUDHA SATYA PERKASA 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP YUDHA SATYA PERKASA 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP YUDHA SATYA PERKASA 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP YUDHA SATYA PERKASA 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP YUDHA SATYA PERKASA 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP YUDHA SATYA PERKASA 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Perhitungan data-data nuklir seperti penampang lintang dan distribusi massa produk fisi sudah banyak dilakukan dengan menggunakan berbagai macam kode program untuk simulasi reaksi nuklir. Salah satu kode program perhitungan yang banyak digunakan untuk memproduksi data-data nuklir antara lain adalah EMPIRE II. Kode perhitungan tersebut menggunakan berbagai macam model reaksi nuklir dan pendekatan perhitungan untuk menghasilkan data nuklir yang akurat dan sesuai dengan data hasil eksperimen. Namun data nuklir yang dihasilkan oleh EMPIRE masih belum lengkap. Salah satunya adalah data nuklir tentang distribusi massa dari produk fisi. Agar EMPIRE dapat menghitung distribusi massa produk reaksi fisi maka diperlukan implementasi model perhitungan mass yield ke dalam EMPIRE. Model perhitungan mass yield yang akan diimplementasikan ke dalam EMPIRE adalah model RNRM (Random Neck Rupture Model) yang diusulkan oleh U. Brosa. Model ini menyatakan bahwa posisi pemutusan neck pada keadaan scission point atau saddle point bersifat random dan mass yield didefinisikan sebagai hasil multiplikasi antara probabilitas fisi dengan scission path dari fisi tersebut. Brosa memprediksikan bahwa probabilitas dari scission path yang mungkin timbul pada reaksi fisi memunculkan tiga kemungkinan bentuk fission barrier dari inti majemuk, yaitu SuperLong I, SuperLong II, dan Standar.