digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TS PP SUKARNO 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TS PP SUKARNO 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP SUKARNO 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP SUKARNO 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP SUKARNO 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP SUKARNO 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP SUKARNO 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Persepsi masyarakat terhadap energi nuklir masih banyak yang keliru khususnya jika terjadi kecelakaan reaktor nuklir. Jika informasi tentang kecelakaan reaktor nuklir dapat diberikan dengan baik diharapkan persepsi masyarakat yang keliru dapat diperbaiki. Sehingga penerimaan masyarakat tentang energi nuklir akan meningkat. Karya tulis ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang terkait dengan energi nuklir melalui analisis konsentrasi bahan bakar nuklir jika terjadi kecelakaan pada reaktor nuklir jenis PWR (Pressurized Water Reactor). Konsentrasi bahan bakar nuklir jika terjadi kecelakaan pada reaktor nuklir ditentukan oleh waktu paroh dan konsentrasi awal nuklida dalam reaktor. Nuklida dengan waktu paroh pendek dan konsentrasi awal banyak akan mendominasi konsentrasi bahan bakar nuklir pada saat awal kecelakaan. Nuklida dengan waktu paroh panjang dan konsentrasi awal yang banyak akan mendominasi konsentrasi bahan bakar nuklir setelah selang waktu cukup panjang. Dengan mengunakan bahasa pemrograman Delphi 7 dan metode Runge-Kutta 4, konsentrasi bahan bakar nuklir jika terjadi kecelakaan pada reaktor nuklir jenis PWR telah dievaluasi. Hasilnya adalah konsentrasi As-91 paling dominan dalam selang waktu 0-0.06 detik, dan konsentrasi Ge-89 merupakan yang paling tinggi untuk selang waktu 0.06-1.25 detik.