digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP NANDINI PARAMITA 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TA PP NANDINI PARAMITA 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP NANDINI PARAMITA 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP NANDINI PARAMITA 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP NANDINI PARAMITA 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP NANDINI PARAMITA 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP NANDINI PARAMITA 1-BAB 6.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP NANDINI PARAMITA 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Indonesia dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah untuk dieksploitasi dan dijadikan sebagai bahan studi bagi pengembangan potensi sumber alam. Salah satunya dalam menggarap serat yang berasal alam yaitu serat kulit atau klobot jagung (Zea mays).Jagung dapat tumbuh di Indonesia dengan baik, jagung sendiri merupakan makanan pokok kedua dunia. Jenis jagung sangat beragam, antara lain Flour corn atau Soft corn, Dent corn, Sweet corn, Pod corn dan Waxy corn. Namun pada dasarnya limbah jagung berupa kulit jagung atau klobot jagung sampai saat ini pemanfaatannya kurang maksimal, padahal jumlahnya sangat melimpah ruah. Masyarakat pada umumnya menggunakan limbah jagung ini sebagai makanan ternak, pembungkus rokok, pembungkus makanan tradisional, dan kerajinan tangan berupa bunga-bungaan hias.Potensi serat kuli/klobot jagung jika dijadikan suatu produk akan menjadi sesuatu benda fungsi yang menarik dan unik. Seperti yang penulis buat salah satu produknya adalah kap lampu yang terbuat dari serat kulit atau klobot jagung yang mengalami proses non tenun (salah satunya yaitu: temps, pilin looping, kempa, bubur (pulp) kerats, dan jahit,. Potensi-pontesi lainnya yang ada mungkin dapat dibuat menjadi suatu aksesoris rambut, korsase (bros), tas, dompet, pembungkus kado, bentuk-bentuk suvenir untuk pernikahan, tali tambang, pot bunga, keset, sepatu, dan lain-lain. Semua pontesi itu berkaitan erat dengan kria, karena kria adalah seni fungsional yang bersumber dari nilai-nilai tradisi leluhur.Sebagai mahasiswa, terlebih lagi jurusan kria tekstil, mahasiswa dituntut untuk selalu siap dalam memberikan kesempatan, sosuli dan inovasi dalam perkembangan kria terutama bidang tekstil, namun bukan berarti hanya menjadikan tekstil mentah, yang hanya diajadikan suatu lembaran kain saja. Tetapi harus lebih dikembangkan lagi menjadi suatu benda yang mempunyai niali jual yang tinggi.Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan pembaca mengenai serat alam dari Indonesia, khususnya dari limbah jagung ini.