digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB1 MOHAMMAD ARIEF HANDONO PRIYO (NIM 10501022)
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 MOHAMMAD ARIEF HANDONO PRIYO (NIM 10501022)
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 MOHAMMAD ARIEF HANDONO PRIYO (NIM 10501022)
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 MOHAMMAD ARIEF HANDONO PRIYO (NIM 10501022)
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 MOHAMMAD ARIEF HANDONO PRIYO (NIM 10501022)
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Sel bahan bakar merupakan metode alternatif yang sedang dikembangkan saat ini dalam mengatasi krisis energi. Sel bahan bakar dipilih karena efisiensi arus prototype mencapai 64% dan ramah lingkungan. Membran polistirena tersulfonasi dengan matriks PE-g-MAH digunakan sebagai elektrolit dalam sel bahan bakar dengan membran penukar proton (PEMFC) karena nilai konduktivitas ionik yang tinggi, kadar penyerapan air yang baik, juga kapasitas pertukaran ion yang besar serta lebih ekonomis dari Nafion(R). Sampel membran yang divariasikan ketebalannya dibuat dari fraksi atas dan fraksi tengah larutan polistrirena tersulfonasi dicampur benzimidazol dan PE-g-MAH dengan pelarut toluen:metanol (9:1 v/v), lalu ditekan panas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tipis membran maka semakin baik kinerja membran, hal ini ditinjau dari nilai konduktivitas ionik mencapai 10-4 S.cm-1, serta nilai konduktivitas elektronik berada pada rentang 10-6 - 10-7 S.cm-1.