digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

BAB 1 Dicky Chandra Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Dicky Chandra Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Dicky Chandra Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Dicky Chandra Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Dicky Chandra Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Dicky Chandra Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dicky Chandra Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan


Penambangan batubara sering dikaitkan dengan air asam tambang (AAT). AAT merupakan masalah lingkungan yang umum terjadi di lingkungan tambang. AAT terbentuk akibat dari kontak antara udara, air, dan mineral sulfida sehingga terjadi reaksi oksidasi mineral sulfida pada material overburden (OB). Untuk meminimalisir dan mencegah pembentukan AAT dapat dilakukan dengan metode enkapsulasi atau dry cover dengan menggunakan material NAF, yang mana bertujuan untuk mengurangi porositas dan laju difusi oksigen serta infiltrasi air ke dalam batuan timbunan yang mengandung mineral sulfida. Tetapi, beberapa pertambangan di Indonesia kekurangan material NAF. Material NAF lain yang tersedia dan dapat digunakan adalah fly ash (FA). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi penambahan fly ash dan kompaksi terhadap nilai konduktivitas hidrolik. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Constant Head Permeability Test (CHP) atau Uji Tinggi Tetap yang berdasarkan standar ASTM D2434-68, SNI 2435:2008 dan ASTM D698. Rasio variasi sampel PAF - FA yang digunakan berupa 1:1, 1:1.5 dan 1:2 atau 300PAF300FA, 300PAF450FA dan 200PAF400FA. Hasil uji constant head permeability (CHP) dalam keadaan jenuh diperoleh bahwa nilai konduktivitas hidrolik pada variasi penambahan fly ash secara berurutan, yaitu 2.26x10-6 m/s, 1.47x10-6 m/s dan 1.40x10-6 m/s. Sedangkan untuk sampel yang diberikan kompaksi diperoleh nilai konduktivitas hidrolik pada material campuran PAF-FA secara berurutan, yaitu 3.65x10-7 m/s, 3.55x10-7 m/s dan 3.28x10-7 m/s. Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan diketahui bahwa dengan adanya penambahan fly ash dan dilakukan kompaksi terhadap material campuran PAF dan fly ash dapat mengurangi nilai konduktivitas hidrolik.