BAB 1 Dicky Chandra Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Dicky Chandra Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Dicky Chandra Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Dicky Chandra Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Dicky Chandra Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Dicky Chandra Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Dicky Chandra Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Penambangan batubara sering dikaitkan dengan air asam tambang (AAT). AAT
merupakan masalah lingkungan yang umum terjadi di lingkungan tambang. AAT
terbentuk akibat dari kontak antara udara, air, dan mineral sulfida sehingga terjadi
reaksi oksidasi mineral sulfida pada material overburden (OB). Untuk
meminimalisir dan mencegah pembentukan AAT dapat dilakukan dengan metode
enkapsulasi atau dry cover dengan menggunakan material NAF, yang mana
bertujuan untuk mengurangi porositas dan laju difusi oksigen serta infiltrasi air ke
dalam batuan timbunan yang mengandung mineral sulfida. Tetapi, beberapa
pertambangan di Indonesia kekurangan material NAF. Material NAF lain yang
tersedia dan dapat digunakan adalah fly ash (FA).
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi penambahan fly ash dan
kompaksi terhadap nilai konduktivitas hidrolik. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan Constant Head Permeability Test (CHP) atau Uji Tinggi Tetap yang
berdasarkan standar ASTM D2434-68, SNI 2435:2008 dan ASTM D698. Rasio
variasi sampel PAF - FA yang digunakan berupa 1:1, 1:1.5 dan 1:2 atau
300PAF300FA, 300PAF450FA dan 200PAF400FA.
Hasil uji constant head permeability (CHP) dalam keadaan jenuh diperoleh bahwa
nilai konduktivitas hidrolik pada variasi penambahan fly ash secara berurutan, yaitu
2.26x10-6 m/s, 1.47x10-6 m/s dan 1.40x10-6 m/s. Sedangkan untuk sampel yang
diberikan kompaksi diperoleh nilai konduktivitas hidrolik pada material campuran
PAF-FA secara berurutan, yaitu 3.65x10-7 m/s, 3.55x10-7 m/s dan 3.28x10-7 m/s.
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan diketahui bahwa dengan adanya
penambahan fly ash dan dilakukan kompaksi terhadap material campuran PAF dan
fly ash dapat mengurangi nilai konduktivitas hidrolik.
Perpustakaan Digital ITB