Massa batuan bersifat diskontinu sering ditemukan pada aktivitas penambangan. Massa batuan biasanya terbentuk dari banyak jenis batuan, dipisahkan oleh beberapa kekar yang dapat terisi oleh material pengisi dan memiliki kekuatan relatif yang berbeda-beda untuk masingmasing batuan konstituen. Kekuatan massa batuan sangat dipengaruhi oleh frekuensi bidangbidang diskontinu yang terbentuk. Penelitian ini menggunakan sampel yang terbuat dari pasir, semen dan air dengan komposisi semen-pasir yang berbeda. Untuk material A adalah material dengan komposisi semen-pasir 1:1, dan material B adalah material dengan komposisi semenpasir 1:3. Sampel yang dibuat adalh sampel dengan bentuk silinder dan balok, untuk sampel silinder memiliki dimensi tinggi ±10cm dengan diameter ±5cm (total 12 buah) dengan material yang homogen tiap sampelnya dan sampel balok berdimensi panjang ±12cm, lebar ±12cm dan tinggi ±24cm (total 12 buah) dengan urutan A-B-A dan B-A-B (masing-masing 6 buah) yang memiliki variasi sudut perlapisan 90◦, 80◦, 70◦, 60◦, 50◦ dan 40◦. Beberapa uji skala laboratorium dilakukan untuk mendapatkan data yang terkait dengan modulus young ekuivalen seperti: sifat fisik batuan, nilai kuat tekan, deformasi aksial dan kuat geser. Pada penelitian ini untuk sampel balok adalah sampel yang terdiri dari dua material yaitu material A dan material B yang digabungkan tanpa menggunakan perekat kemudian sampel balok tersebut dilakukan uji kuat tekan uniaksial untuk melihat nilai kuat tekan dan modulus young.
Perpustakaan Digital ITB