BAB 1 Ahmad Ghazi Alghifari Adi N.
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ahmad Ghazi Alghifari Adi N.
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ahmad Ghazi Alghifari Adi N.
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ahmad Ghazi Alghifari Adi N.
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ahmad Ghazi Alghifari Adi N.
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ahmad Ghazi Alghifari Adi N.
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia telah mencanangkan program hilirisasi batubara untuk meningkatkan
nilai jualnya. Gasifikasi menjadi salah satu opsi hilirisasi, dengan mengubah
batubara menjadi syngas. Dari berbagai pilihan umpan gasifikasi, coal-water slurry
(CWS) memiliki keunggulan dalam proses handling dan menghasilkan syngas yang
ramah lingkungan. Hydrothermal dewatering (HTD) dan penambahan surfaktan
dapat meningkatkan flowability dan slurryability CWS. Oleh karena itu, penelitian
ini berfokus pada optimalisasi HTD untuk meningkatkan flowability CWS dengan
menggunakan metil ester sulfonat (MES) dari biji karet sebagai surfaktan.
Pemilihan biji karet didasari atas ketersediaannya di Indonesia yang melimpah.
Sintesis MES diawali dengan sulfonasi fatty acid methyl ester (FAME) pada 55 °C
dan 300 rpm selama 5 jam, dilanjutkan purifikasi dan netralisasi masing-masing 30
menit. Produk MES kemudian dianalisis menggunakan FTIR. Secara paralel,
batubara dipreparasi dengan variasi fraksi ukuran -8#+60#, -60#+140#, -
140#+200#, dan -200# yang diberi kode FU8-60, FU60-140, FU140-200, dan
FU200, serta variasi persen padatan 30%, 40%, dan 50% yang diberi kode PS30,
PS40, dan PS50. HTD dilakukan pada 250 °C, 40 bar selama 40 menit. Batubara
hasil HTD dikeringkan, lalu dianalisis proksimat, FTIR, serta digunakan untuk
pembuatan CWS 45% padatan dengan penambahan MES 2,5 g/L sebelum
pengukuran viskositas.
FAME biji karet didominasi metil ester tidak jenuh (81,03%) dengan stabilitas dan
kelarutan baik. HTD menurunkan kadar moisture batubara hingga 62,18% secara
ireversibel melalui pengurangan gugus hidrofilik. Perubahan ini memperbaiki
slurryability dan flowability CWS. Efektivitas HTD dipengaruhi fraksi ukuran; -
FU60-140 memberikan viskositas optimal 26,3 mPa·s (shear rate 102,24 s?¹),
sedangkan persen padatan rendah (PS30) menghasilkan viskositas terbaik 18,2
mPa·s. Penambahan MES meningkatkan flowability CWS melalui pembentukan
lapisan misel, menurunkan viskositas dari 24,5; 32,8; dan 43,4 mPa·s menjadi 18,2;
24,4; dan 28,8 mPa·s pada PS30, PS40, dan PS50 berurutan.
Perpustakaan Digital ITB