Abstrak - Istifa’ Yurbi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Istifa' Yurbi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Istifa' Yurbi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Istifa' Yurbi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Istifa' Yurbi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Istifa' Yurbi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Istifa' Yurbi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Istifa' Yurbi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Istifa' Yurbi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Berdasarkan penggunaannya, batubara dibagi menjadi batubara termal dan batubara metalurgi. Indonesia memiliki potensi batubara metalurgi bernilai tinggi yang belum dimanfaatkan optimal karena keterbatasan pemahaman karakteristiknya. Batubara metalurgi ini dibutuhkan dalam industri logam dan harus memiliki sifat plastis yang dipengaruhi oleh faktor geologi dan lingkungan pengendapan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi batubara metalurgi di Subcekungan Kutai Atas melalui analisis karakterisasi batubara dengan tujuan utama menentukan lingkungan pengendapan, karakteristik fisik dan kimia, genesa, serta estimasi sumber daya.
Penentuan lingkungan pengendapan dilakukan melalui analisis litofasies dari data inti bor dan plot maseral. Karakteristik batubara dianalisis dari 9 sumur bor berisikan data proksimat, kalori, sulfur, reflektansi vitrinit, Crucible Swelling Number (CSN), dan fluiditas. Genesa batubara dikaji berdasarkan gradien geotermal dan burial history, sedangkan estimasi sumber daya dihitung menggunakan metode lingkaran sesuai Standar Nasional Indonesia 5015:2019 dengan perangkat lunak Minescape 5.7.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa batubara diendapkan pada zona delta plain dalam sistem delta fluvio-tidal, dengan hasil plot Tissue Preservation Index vs Gelification Index menunjukkan zona telmatik wet forest swamp. Batubara metalurgi memiliki warna hitam, kilap terang, pecahan blocky, dan tekstur lunak, serta diklasifikasikan sebagai High Volatile Bituminous A (American Society for Testing Material D388-1999) dengan kadar abu rendah hingga sedang (5,8–14,34% adb) dan kadar sulfur rendah (0,33–0,6% adb). Seam B, C, dan D termasuk Premium Hard Coking Coal, sedangkan seam A bertipe Standard Hard Coking Coal. Lingkungan transisi mempengaruhi karakter batubara dengan kadar abu sedang akibat parting. Pembentukan batubara metalurgi berperingkat high volatile bituminous terjadi akibat peningkatan temperatur oleh gradien geotermal sebesar 3,5°C setiap 100 meter akibat pembebanan yang mencapai kedalaman 3.000–4.000 meter. Kompleksitas geologi batubara tergolong sederhana (SNI 5015:2019), dengan estimasi sumber daya terukur sebesar 9.328.829 ton, tertunjuk 1.120.767 ton, dan tereka 16.083 ton.
Perpustakaan Digital ITB