A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/var/lib/php/sessions/ci_sessionvad0ne9knqvnn7lbkqv765vi7sbf5un0): failed to open stream: No space left on device

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 174

Backtrace:

File: /var/www/html/application/controllers/Gdl.php
Line: 24
Function: __construct

File: /var/www/html/index.php
Line: 286
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/lib/php/sessions)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 143

Backtrace:

File: /var/www/html/application/controllers/Gdl.php
Line: 24
Function: __construct

File: /var/www/html/index.php
Line: 286
Function: require_once

Perpustakaan Digital - Digilib ITB - Digital Library
digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Karakteristik anomali geomagnet terkait prekursor gempa bumi dipelajari berdasarkan hubungan antara parameter - parameter gempa dengan parameter - parameter anomali. Parameter – parameter gempa yang digunakan adalah magnitudo (Mw), indeks seismik (Ks), jarak fokus gempa ke stasiun pengamat geomagnet (D), energi seismik (Es) dan momen seismik (Mo). Kemudian parameter – parameter anomali yang diperoleh dari studi kasus adalah energi anomali (Ea) dan frekuensi dominan anomali. Studi kasus dilakukan pada data dari Stasiun geomagnet BMKG Tondano tahun 2008 dan 2009, Stasiun Pengamat Dirgantara (SPD) Kototabang tahun 2007, 2009 dan 2011 dan Stasiun Pengamat Dirgantara (SPD) Tanjungsari data tahun 2009 dan 2011. Anomali diidentifikasi dengan melihat adanya simpangan pada variasi harian terhadap variasi hari tenangnya (Sq) pada komponen Z. Penggunaan komponen Z saja adalah untuk memisahkan anomali yang berasal dari aktifitas global dengan aktifitas dari dalam bumi. Dari studi kasus diketahui bahwa karakteristik energi anomali geomagnet membesar terhadap magnitudo, energi seismik, momen seismik dan indeks seismik yang semakin besar. Sedangkan responnya terhadap jarak fokus gempa ke stasiun pengamat bersifat regional. Respon frekuensi dominan terhadap parameter-parameter gempa juga lebih bersifat regional.