digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perubahan iklim global memberikan dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk ketersediaan sumber daya air, ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, infrastruktur perkotaan, dan tempat tinggal. Salah satu dampak paling nyata adalah meningkatnya frekuensi bencana hidrometeorologi ekstrem seperti banjir, yang menyebabkan kerusakan fisik dan dampak sosial yang luas di kawasan perkotaan. Kabupaten Bandung merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap banjir dengan tingkat kejadian yang tinggi serta dampak signifikan terhadap penduduk dan infrastruktur. Faktor utama penyebab banjir di daerah ini adalah perubahan tata guna lahan, peningkatan kepadatan penduduk, dan tingginya curah hujan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi ketahanan daerah dalam menghadapi perubahan iklim, khususnya terhadap bencana banjir. Metode yang digunakan adalah metode campuran dengan analisis profil perlindungan sosial adaptif, ketahanan perkotaan, dan strategi peningkatan ketahanan. Penilaian ketahanan dilakukan berdasarkan sepuluh esensial ketahanan perkotaan yang kemudian diolah untuk merumuskan strategi peningkatan ketahanan daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan daerah masih terbatas, yang ditunjukkan oleh kurangnya kolaborasi multipihak, lemahnya regulasi yang mengintegrasikan adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana, sistem peringatan dini yang belum terintegrasi, penerapan solusi berbasis alam yang masih minim, serta keterbatasan mekanisme pembiayaan dan kapasitas sumber daya manusia. Penguatan aspek-aspek tersebut melalui kolaborasi lintas sektor, penyediaan regulasi yang mendukung, pengembangan teknologi peringatan dini, dan peningkatan kapasitas kelembagaan menjadi kunci untuk meningkatkan ketahanan daerah secara berkelanjutan. Temuan penelitian ini dapat memberikan arahan strategis bagi pembuat kebijakan dalam memperkuat adaptasi perubahan iklim di tingkat daerah, khususnya dalam pengelolaan risiko banjir di Kabupaten Bandung.