COVER Yoga Satrio Utomo
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Yoga Satrio Utomo
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Yoga Satrio Utomo
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Yoga Satrio Utomo
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Yoga Satrio Utomo
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Yoga Satrio Utomo
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Yoga Satrio Utomo
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Polusi udara merupakan permasalahan yang semakin mengkhawatirkan dewasa ini karena meningkatnya sumber polutan seperti kendaraan bermotor dan limbah industri yang dibuang ke udara. Polusi udara menimbulkan berbagai dampak terhadap lingkungan salah satunya adalah gangguan kesehatan khususnya masalah pernapasan. Salah satu cara mengurangi dampak polusi udara terhadap kesehatan adalah dengan menggunakan filter udara untuk mencegah gas polutan yang menyebabkan gangguan kesehatan masuk ke saluran pernapasan. Filter udara yang dapat digunakan dalam hal ini adalah masker, karena masker merupakan perangkat filter yang mudah digunakan dan praktis. Lapisan filter pada masker tersusun dari bahan nano fiber. Bahan nano fiber dapat dibuat dengan berbagai macam metode salah satunya adalah dengan menggunakan needleless-electrospinning. Dengan menggunakan needleless-electrospinning dengan bahan utama styrofoam dan pelarut d’liomenen serta dimethylformamide maka dibuat filter multi lapis sebagai bagian utama untuk masker. Metode percobaan yang dilakukan dimulai dengan memodifikasi needleless-electrospinning single-input menjadi needleless-electrospinning dua input yang memungkinkan adanya dua larutan berbeda sebagai bahan sintesis filter. Percobaan selanjutnya adalah menetukan diameter fiber karena dibutuhkan dua diameter fiber yang berbeda untuk membuat dua lapisan pada filter. Pada percobaan ini dilakukan beberapa variasi terhadap variabel untuk menentukan diameter fiber dari terkecil dan diameter terbesar yang bisa disintesis sehingga filter untuk dua layer dengan perbedaan diameter fiber dapat disintesis. Beberapa variasi yang dilakukan untuk menentukan diameter fiber adalah variasi konsentrasi styrofoam, variasi tegangan HV(high voltage), variasi jarak antara wire spinneret ke drum collector, dan variasi perbandingan pelarut d’liomenen serta dimethylformamide. Kemudian digunakan komposisi variasi larutan yang menghasilkan diameter fiber terkecil dan terbesar yang akan digunakan sebagai lapisan untuk filter karena lapisan filter yang akan disintesis terdiri dari satu lapisan filter dengan diameter fiber terkecil dan satu lapisan filter dengan diameter fiber terbesar. Sehingga dihasilkan filter dengan quality factor yang lebih baik untuk filter dengan variasi multi lapisan dengan perbedaan diameter fiber untuk setiap lapisan penyusunnya sintesis menggunakan needleless-electrospinning wire spinneret.
Perpustakaan Digital ITB