digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Struktur kristal zirkonia disintesis menggunakan metode baru, yakni dilakukan pada temperatur rendah menggunakan metode base hot water treatment. Struktur kristal zirkonia bersifat tidak stabil pada tekanan dan temperatur kamar sehingga diperlukan senyawa lain yang berfungsi sebagai zat penyetabil untuk mempertahankan fasa kristal zirkonia yang terjadi. Serbuk zirkonia diperoleh dari zirkonium (IV) oksiklorida sebagai senyawa prekursor yang direaksikan dengan kalsium nitrat sebagai sumber zat penyetabil CaO dan natrium alginat sebagai chelating agent dengan proses preparasi sol-gel. Serbuk kering zirkonia dari hasil reaksi komponen penyusunnya dimasukkan kedalam larutan basa NaOH bersuhu 90 C selama 12 jam perendaman dilanjutkan dengan 12 jam pengadukan, total waktu pemrosesan material di dalam base hot water selama 24 jam. Hasil uji karakterisasi difraksi sinar-X menunjukkan terbentuknya kristal berfasa tunggal pada serbuk zirkonia yang disintesis dengan perbandingan molar komponen penyusunnya yaitu senyawa mula, zat penyetabil, chelating agent, dan air, berturut-turut sebesar 20: 0,8 : 1 :4. Hasil uji menggunakan scanning electron microscope menghasilkan ukuran partikel pada permukaan sampel sebesar 27 nm - 67 nm. Struktur kristal atau fasa zirkonia dari hasil uji menggunakan transmission electron microscope diketahui berfasa tetragonal dengan ukuran partikel mayoritas 10 nm. Mekanisme transformation toughening pada tetragonal zirkonia meningkatkan properti mekaniknya menjadi setara dengan logam dan warnanya yang seperti warna gigi menjadikan zirkonia digunakan dalam beragam aplikasi di bidang kedokteran gigi maupun dalam aplikasi struktural.