COVER Ilman Nuran Zaini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ilman Nuran Zaini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ilman Nuran Zaini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ilman Nuran Zaini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ilman Nuran Zaini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ilman Nuran Zaini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR Ilman Nuran Zaini
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Energi surya merupakan salah satu jenis energi terbarukan yang banyak dimanfaatkan dewasa ini. Metode yang umum digunakan dalam memanfaatkan energi surya adalah dengan mengubahnya menjadi energi listrik melalui panel surya/photovoltaic. Salah satu kendala dalam menggunakan panel surya adalah tingkat efisiensinya yang menurun seiring kenaikan temperatur panel.
Penggunaan bahan berubah fasa (Phase Change Material - PCM) adalah salah satu upaya yang dapat digunakan untuk menghambat kenaikan temperatur panel surya. Kenaikan temperatur diharapkan dapat dihambat dengan memanfaatkan efek penyimpanan kalor laten yang muncul ketika bahan tersebut berubah fasa dari padat menjadi cair. Pada penelitian ini dilakukan simulasi komputasional dengan menggunakan perangkat lunak FLUENT untuk mengetahui efek penggunaan bahan berubah fasa terhadap kenaikan temperatur panel surya. Bahan berubah fasa yang digunakan adalah minyak kelapa dan minyak kelapa sawit (CPO).
Dari simulasi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa dinding panel surya yang menggunakan kelapa sawit memiliki temperatur rata-rata yang lebih rendah dibanding dengan panel surya normal dengan selisih rata-rata mencapai 3,6oC. Penggunaan minyak kelapa sawit sebagai bahan berubah fasa lebih efektif dibanding minyak kelapa karena memiliki temperatur leleh yang lebih tinggi dibanding temperatur lingkungan. Selain itu, ketebalan optimum bahan berubah fasa yang digunakan pada panel surya didapatkan sebesar 80 mm. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan berubah fasa mampu menghambat kenaikan temperatur dinding panel surya.
Perpustakaan Digital ITB