digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini mengkaji resiliensi sosial komunitas nelayan di Desa Eretan Wetan, Indramayu, dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin intensif seperti banjir rob dan cuaca ekstrem. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini menyusun kerangka resiliensi sosial berbasis lima dimensi utama: struktur sosial; modal sosial; mekanisme, kompetensi, dan nilai sosial; keadilan dan keberagaman sosial; serta kepercayaan sosial, budaya, dan agama. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi, dan kuesioner kepada nelayan, serta studi literatur. Analisis dilakukan menggunakan teknik analisis konten berbasis koding tematik. Hasil analisis menunjukkan bahwa komunitas memiliki potensi resiliensi yang tinggi pada aspek solidaritas sosial, nilai budaya, dan spiritualitas, tetapi masih menghadapi tantangan besar dalam hal ketimpangan struktural, eksklusi gender, serta lemahnya sistem kolaborasi dan informasi. Kelembagaan formal belum sepenuhnya inklusif, dengan perempuan dan nelayan kecil cenderung terpinggirkan dalam proses adaptasi. Strategi optimalisasi diarahkan pada pembentukan organisasi nelayan inklusif, integrasi tradisi lokal dalam kebijakan desa, serta penguatan kapasitas adaptif melalui pelatihan dan jejaring eksternal. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan partisipatif dan berbasis nilai lokal dalam membangun resiliensi sosial yang tangguh, adil, dan berkelanjutan di kawasan pesisir.