Penelitian ini mengkaji resiliensi sosial komunitas nelayan di Desa Eretan Wetan,
Indramayu, dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin intensif
seperti banjir rob dan cuaca ekstrem. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif,
penelitian ini menyusun kerangka resiliensi sosial berbasis lima dimensi utama:
struktur sosial; modal sosial; mekanisme, kompetensi, dan nilai sosial; keadilan dan
keberagaman sosial; serta kepercayaan sosial, budaya, dan agama. Data
dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi, dan kuesioner kepada
nelayan, serta studi literatur. Analisis dilakukan menggunakan teknik analisis
konten berbasis koding tematik. Hasil analisis menunjukkan bahwa komunitas
memiliki potensi resiliensi yang tinggi pada aspek solidaritas sosial, nilai budaya,
dan spiritualitas, tetapi masih menghadapi tantangan besar dalam hal ketimpangan
struktural, eksklusi gender, serta lemahnya sistem kolaborasi dan informasi.
Kelembagaan formal belum sepenuhnya inklusif, dengan perempuan dan nelayan
kecil cenderung terpinggirkan dalam proses adaptasi. Strategi optimalisasi
diarahkan pada pembentukan organisasi nelayan inklusif, integrasi tradisi lokal
dalam kebijakan desa, serta penguatan kapasitas adaptif melalui pelatihan dan
jejaring eksternal. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan partisipatif
dan berbasis nilai lokal dalam membangun resiliensi sosial yang tangguh, adil, dan
berkelanjutan di kawasan pesisir.
Perpustakaan Digital ITB