Studi sebelumnya menunjukkan bahwa adanya wilayah urban Ibu Kota Nusantara (IKN)
mengakibatkan peningkatan temperatur yang menyebabkan Urban Heat Island (UHI) serta
perubahan kecepatan angin. Perubahan parameter-parameter iklim ini berpotensi
mengubah kestabilan udara dan konvergensi, yang dapat memengaruhi pembentukan awan
dan presipitasi. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian yang dapat memproyeksikan
pengaruh perubahan tutupan lahan dan perubahan iklim terhadap pola hujan di IKN.
Penelitian ini menggunakan model Weather Research and Forecasting (WRF) dengan
pendekatan Pseudo Global Warming (PGW) untuk mengkuantifikasi dampak perubahan
iklim masa depan. Simulasi dilakukan dengan empat skenario, yaitu HIST_noIKN,
HIST_IKN, FUTR_noIKN, dan FUTR_IKN. Pendekatan ini memungkinkan analisis
komprehensif terkait kontribusi relatif urbanisasi dan pemanasan global terhadap
parameter meteorologi.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa urbanisasi di IKN menyebabkan peningkatan
temperature, terutama pada skenario FUTR_IKN suhu meningkat lebih dari 2,5°C.
Kenaikan temperatur ini diikuti oleh perubahan signifikan pada distribusi spasial dan pola
temporal curah hujan, dengan penurunan intensitas hujan yang paling dominan terjadi di
wilayah barat IKN, sementara wilayah utara dan selatan, khususnya area laut, justru
mengalami peningkatan curah hujan. Selain itu, distribusi temporal menunjukkan
penurunan hujan terutama pada pagi hingga siang hari yang sebelumnya merupakan
periode puncak presipitasi, sedangkan peningkatan hujan relatif lebih banyak terjadi pada
malam hari. Pola ini konsisten dengan hasil analisis moisture flux convergence yang
memperlihatkan pelemahan konvergensi dan munculnya zona divergensi akibat
perlambatan angin di wilayah urban IKN.
Perpustakaan Digital ITB