digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Topografi yang kompleks pada cekungan Bandung akan berpengaruh pada aktivitas konvektif yang terjadi di dalamnya. Perubahan tahap awal, matang, dan disipasi dalam suatu perkembangan awan konvektif memiliki waktu singkat sehingga dibutuhkan analisis tahapan perkembangan tersebut dengan menggunakan data yang mempunyai resolusi temporal yang tinggi. Penelitian ini menggunakan produk CAPPI-V dan CAPPI-Z dari radar meteorologi X-Band pada periode April 2017 dengan resolusi 10 menit untuk dapat menganalisis tahap perkembangan awan konvektif lebih detil. Untuk studi kasus tahap perkembangan awan konvektif dipilih hari yang memiliki sistem konvektif kuat dengan indikasi kejadian hujan lebat. Kemudian pendefinisian piksel pun dilakukan untuk mengetahui nilai reflektivitas dan kecepatan radial radar X-Band dalam mengidentifikasi kejadian konvergensi serta karakteristik tahap perkembangan awan konvektif di dalamnya. Hasil analisis pola sinoptik menunjukkan kejadian hujan disebabkan oleh awan konvektif jenis vertikal di atas Cekungan Bandung. Tahap awal awan konvektif dimulai dengan konvergensi pada siang hari dan 10 menit sebelum kejadian hujan terdeteksi. Nilai reflektifitas radar meningkat yang mengindikasikan adanya tahap perkembangan dan pematangan 10 menit setelah terjadi konvergensi. Sedangkan tahap disipasi adalah penurunan reflektivitas radar pada siang hingga sore hari. Saat tahap disipasi, terdapat inisiasi konvektif baru di sebelah awan yang berada dalam tahap disipasi kemudian ikut bergabung dan berkembang dalam waktu singkat selama sekitar 30 menit. Analisis statistik selama bulan April menunjukkan frekuensi perkembangan dan disipasi memiliki rentang 10-30 menit dengan inisiasi konvektif cenderung terjadi di utara, selatan, dan dataran dari Cekungan Bandung.