Abstrak - Bilal Alkashah Putera
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Bilal Alkashah Putera
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Bilal Alkashah Putera
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Bilal Alkashah Putera
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Bilal Alkashah Putera
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Bilal Alkashah Putera
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Bilal Alkashah Putera
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Bilal Alkashah Putera
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Bilal Alkashah Putera
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Sistem poros-rotor overhung sering digunakan dalam industri. Sistem ini hanya
ditumpu di salah satu sisi poros sehingga kekakuan sistem lebih rendah dibanding sistem
yang ditumpu di kedua sisinya. Akibatnya, poros sistem rentan mengalami defleksi yang
besar dan mengalami deformasi plastis karena keberadaan massa tak-balans. Studi
sebelumnya menunjukkan bahwa poros rotor overhung dapat mengalami deformasi plastis
sebelum mencapai kecepatan resonansi dengan nilai kecepatan yang tidak diketahui secara
pasti. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk menyelidiki kondisi kritis pada
sistem poros-rotor overhung yang menyebabkan poros terdeformasi plastis sebelum
mencapai kecepatan resonansi. Parameter dari kondisi kritis yang diselidiki meliputi
panjang overhung, kecepatan putar, dan massa tak-balans.
Penelitian ini dimulai dengan menurunkan model analitik dari sistem overhung.
Model ini kemudian dianalisis untuk ditentukan karakteristik dinamik dan amplitudo
defleksi ujung poros saat dioperasikan dengan massa tak-balans. Dengan demikian, nilai
parameter saat kondisi kritis terjadi, yaitu ketika poros mulai mengalami luluh, dapat
diketahui. Selanjutnya, pengujian eksperimental dilakukan untuk memvalidasi nilai
parameter pada kondisi kritis tersebut. Pengujian tersebut dilakukan dengan
mengoperasikan rotor di atas dan di bawah kondisi kritis, kemudian diamati apakah poros
mengalami deformasi plastis atau tidak.
Hasil penelitian ini menunjukkan dua hasil utama. Pertama, persamaan yang
menghubungkan nilai parameter sistem poros-rotor overhung saat kondisi kritis telah
diturunkan. Kedua, pengujian telah mengonfirmasi bahwa poros pada sistem yang
dioperasikan di atas kondisi kritis dapat mengalami luluh walaupun belum mencapai
resonansi.
Perpustakaan Digital ITB